Jakarta, KabarNTB
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi musim hujan di sebagian besar wilayah Indonesia akan berlangsung lebih lambat. Awal musim hujan diperkirakan baru akan terjadi pada November 2023.
“Jika dibandingkan dengan normalnya, secara umum musim hujan diprediksi akan lebih lambat,” ujar Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, dalam konferensi persnya, Jumat (8/9/2023).
Dwikorita menjelaskan awal musim hujan terjadi akibat peralihan angin timuran atau monsun Australia menjadi angin baratan atau monsun Asia. Angin dari benua Asia ini lah yang diharapkan membawa uap air dan mendatangkan hujan di Indonesia.
“Awal musim hujan umumnya berkaitan erat dengan peralihan angin timuran atau angin dari arah Australia atau disebut monsun Australia. Beralih menjadi angin baratan atau monsun Asia yaitu angin yang berasal dari Benua Asia. Diharapkan, apabila angin itu berasal dari benua Asia yang membawa uap uap air dari Samudra Pasifik di sekitar Asia maka diharapkan akan segera memberikan awan-awan hujan dan mendatangkan musim hujan di kepulauan Indonesia,” kata Dwikorita.
Namun, Dwikorita mengatakan berdasarkan prediksi angin baratan akan datang lebih lambat dari normalnya. Hal ini lah yang membuat musim hujan di Indonesia diprediksi lebih lambat.
“Berdasarkan prediksi BMKG angin timuran yang berasal dari Australia diprediksi masih tetap aktif hingga November 2023 terutama di Indonesia bagian selatan. Sementara itu angin baratan yang berasal dari benua Asia diprediksi akan datang lebih lambat dari normalnya,” tuturnya.
Ia mengatakan keragaman iklim di Indonesia menyebabkan awal musim hujan tidak merata. Tetapi menurutnya, sebagian besar wilayah akan mengalami awal musim hujan pada November 2023.
“Jadi awal musim hujan secara umum di prediksi akan terjadi pada bulan November 2023. Namun karena tingginya keragaman iklim di Indonesia menyebabkan awal musim hujan tidak terjadi serentak di Indonesia,” ujarnya. (IR)
Sumber : Detik.com
Komentar