Sumbawa Besar, KabarNTB
Warga Desa Batu Tering Kecamatan Moyo Hulu geram dan berencana mengelar aksi demo ke Dinas PU, Disperindag dan DPRD Sumbawa.
Aksi itu berkaitan dengan progres pengerjaan jalan lintas Sebasang-Batu Tering yang dinilai belum selesai, serta mahalnya harga gas LPG 3 kg.
Kades Batu Tering Alwan Hidayat yang dikonfirmasi terkait rencana aksi tersebut mengakui rencana warganya menggelar aksi untuk mempertanyakan pengerjaan jalan Sebasang – Batu Tering yang dilakukan secara swakelola oleh dinas terkait.
“Saya sudah jelaskan, tahun ini pengerjaan jalan itu dilakukan secara swakelola oleh Dinas PU dengan pengerjaan pemeliharaan pada titik yang dianggap darurat,” terang Alwan.
Namun pada tahun 2024 sambung Alwan, pembangunan jalan tersebut dilanjutkan dengan pengerjaan hotmix. “Tahun 2024, masuk dalam prioritas utama. Ini informasi berdasarkan rapat koordinasi dengan Dinas PU bersama camat dan kades menjelang pengerjaan sekitar bulan Juli lalu,” paparnya.
“Warga rupanya tak puas dengan penjelasan kami, sehingga mereka mengajak kami bersama mendatangi dinas terkait dan DPRD Sumbawa untuk mempertanyakan dan memastikan progres pengerjaan jalan tersebut yang mereka nilai tidak tranparan terkait volume, jumlah anggaran serta asal dana,” terang Alwan.
Bukan masalah jalan saja, warga juga juga berencana mendatangi Dinas Perindag untuk mempertanyakan lonjakan harga gas LPG 3 Kg. “Di wilayah Batu Tering dan sekitarnya, harga gas LPG 3 kilo melambung dari harga Rp 30 sampai 35 ribu rupiah, ini sangat memberatkan ekonomi warga ditengah krisis keuangan,” tandasnya. (JK)
Komentar