PDIP Gagas Sekolah Kepala Desa

KabarNTB, Mataram – DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menggagas sekolah khusus kepala desa untuk memperkuat kompetensi para kepala desa di Indonesia.

Gagasan sekolah kepala desa ini masuk dalam usulan revisi undang-undang desa yang menjadi salah satu rekomendasi di Rapat Kerja Nasional (Rakernas) ke-IV PDIP pada 6-8 Juni 2023 lalu.  Saat ini fraksi PDIP sedang memperjuangkan revisi  undang-undang desa tersebut agar bisa segera disahkan DPR.

Perihal gagasan sekolah kepada desa itu, diungkap Sekjend DPP PDIP, Hasto Kristiyanto saat menerima ikrar dukungan untuk pasangan Capres – Cawapres, Ganjar Pranowo – Mahfud MD dari sejumlah kepala desa dari Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa usai Rakorda DPD PDIP NTB di Mataram, Ahad 05 Nopember 2023.

“Menjadi bupati, gubernur kepala daerah dipersiapkan, disekolahkan, masa menjadi kepala desa yang demikian penting tidak dipersiapkan. Siapa yang mempersiapkan? negara melalui kementerian dalam negeri. Siapa pengajarnya? para kepala desa yang berprestasi yang mampu mewujudkan desa sebagai pusat pertumbuhan, desa sebagai pusat budaya, desa sebagai pusat kuliner, desa yang mampu mengentaskan kemiskinan. Itu nanti yang menjadi pengajar di sekolah kepala desa,” urai Hasto.

PDIP memandang revisi undang-undang untuk memperkuat pemerintahan desa sesuatu hal yang sangat penting. Karena ketika berbicara mengenai Indonesia Maju dan Berdaulat pasti dimulai dari desa. Demikian pula terkait keamanan negara serta masyarakat adil dan makmur, juga dimulai dari desa.

Ketika berbicara kedaulatan pangan yang menjadi program Ganjar – Mahfud (pasangan Capres-Cawapres  yang diusung PDIP), juga dimulai dari desa. Karena itu, PDIP, kata Hasto merupakan satu-satunya partai politik yang menjadikan revisi undang-undang desa sebagai prioritas dan menjadi salah satu keputusan Rakernas.

“Desa menjadi benteng dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Karena itu kami (PDIP) memasukkan tentang pentingnya revisi undang-undang desa  di Rakernas. Ini muncul dari kesadaran, bukan karena mau mendapat dukungan. Kesadaran yang dibangun sejak jaman Bung Karno adalah bahwa Desa Kuat, Indonesia Maju dan Berdaulat,” imbuhnya.

Ia mengapresiasi para kepala desa dari Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa yang mengikrarkan dukungan kepada pasangan Ganjar – Mahfud, karena memiliki frekwensi dan satu cita-cita yang sama.

“Tidak mungkin Indonesia maju tanpa desanya maju,” demikian Hasto Kristianto.(EZ)

Komentar