KabarNTB, Sumbawa Barat – Masyarakat di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), diminta untuk berhati-hati dalam memilih bahan makanan kebutuhan sehari-hari. Pasalnya, ditemukan bahan makanan yang mengandung boraks beredar di pasaran KSB.
Hal itu diketahui berdasarkan hasil pemeriksaan Dinas Koperasi Perindustrian Perdagangan (Diskoperindag) dan UMKM KSB beserta BBPOM Mataram beberapa waktu lalu.
Kepala Dinas Koperasi Perindustrian Perdagangan dan UMKM KSB, Suryaman, mengatakan, bahan makanan berbahaya itu ditemukan beredar di sejumlah pasar tradisional di KSB. Dimana bahan berbahaya ini ditemukan dalam berbagai produk makanan seperti kerupuk tempe dan terasi.
“Produk diuji dengan cara mengambil sampel beberapa makanan. Hasilnya sejumlah bahan makanan seperti kerupuk tempe, terindikasi mengandung boraks yang dijadikan sebagai bahan pengawet,” ujar Suryaman, Rabu, 02 Oktober 2024.
Dia memaparkan, penemuan kerupuk tempe mengandung boraks, ditemukan di Pasar Maluk. Inspeksi yang sama juga sempat dilakukan di Pasar Tana Mira, Kecamatan Taliwang. Hasilnya, juga menemukan produk serupa yang mengandung boraks. Padahal zat kimia berbahaya tersebut hanya diperuntukkan untuk pewarnaan tekstil.
Lebih lanjut Suryaman menambahkan, dari kunjungan sebelumnya ke Pasar Tana Mira, sebanyak 75 sampel makanan diambil untuk mengecek kandungan yang dicurigai mengandung boraks. Diantaranya cireng, terasi dan kerupuk warna warni.
“Sampel bahan makanan yang belum dimasak itu diambil, agar lebih mudah untuk diteliti,” katanya.
Kasi Perdagangan Dalam Negeri Diskoperindag KSB, Eva Putriana, menuturkan, petugas langsung menegur penjual produk makanan yang diindikasikan mengandung bahan berbahaya. Karenanya, diimbau kepada masyarakat untuk teliti sebelum membeli. Dengan cara kenali produk makanan yang hendak dibeli, bebas atau tidaknya dari zat berbahaya untuk kesehatan.
Dia memaparkan, ada empat zat berbahaya yang patut diwaspadai oleh masyarakat ketika membeli bahan makanan. Antara lain formalin, boraks, rhodamin B dan metanil yellow.
“Hal ini patut ditekankan kepada masyarakat, dikarenakan makanan yang hendak dibeli jangan sampai tercemar zat-zat kimia yang berdampak terhadap kesehatan masyarakat. Nah, ini yang patut diwaspadai,” cetus Eva Putriana.
Tak hanya empat zat berbahaya tersebut yang patut diwaspadai oleh masyarakat, Eva Putriana juga meminta masyarakat teliti dalam membeli minuman segar. Seperti es campur, es teh dan sejenisnya. Lantaran es batu yang digunakan harus terjamin kebersihan dan kesehatannya.
“Saat ini kami turun langsung mengingatkan para pedagang untuk menjual minuman segar menggunakan es batu dari air galon isi ulang,” pungkasnya.(*)
Komentar