Sumbawa Besar, KabarNTB
Wakil Bupati Sumbawa, Drs. H. Mohamad Ansori, membuka Rapat Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Kabupaten Sumbawa Tahun 2025 yang berlangsung di Aula Bappeda Sumbawa, Kamis siang.
Rakor ini dihadiri oleh mantan Wakil Gubernur NTB 2008–2013 Ir. H. Badrul Munir, para kepala Organisasi Perangkat Daerah, serta pimpinan BUMN dan BUMD.
Dalam sambutannya, Wabup H. Ansori menegaskan bahwa pengentasan kemiskinan merupakan salah satu program unggulan Pemerintah Daerah yang harus dikerjakan secara terarah, terukur, dan berkelanjutan. Ia mengungkapkan bahwa kemiskinan di Kabupaten Sumbawa masih berkaitan erat dengan kualitas pelayanan dasar, khususnya bidang kesehatan dan pendidikan, yang dinilai belum sepenuhnya optimal.
“Kemiskinan itu bersifat multidimensi. Tidak bisa ditangani satu OPD saja, harus lintas sektor, harus bersama-sama,” tegasnya.
Wabup juga menyoroti tantangan baru yang muncul akibat adanya pengurangan nilai dana transfer ke daerah dari pemerintah pusat. Kondisi ini, menurutnya, cukup memengaruhi kemampuan daerah dalam mempercepat penurunan angka kemiskinan. Padahal, Sumbawa memiliki potensi kekayaan alam yang melimpah, sehingga kemiskinan seharusnya tidak terjadi.
“Potensi alam kita luar biasa. Karena itu kita harus terus berupaya bersama. Penanganan kemiskinan harus dilakukan secara komprehensif, semua dinas terkait harus benar-benar bekerja sama,” ujarnya.
Ia menilai rakor ini sangat penting untuk menyamakan pemahaman dan memperkuat koordinasi. Wabup menekankan bahwa upaya penanggulangan harus dimulai dari pemutakhiran data, perencanaan yang matang, hingga penyiapan penganggaran yang tepat. Data yang tidak valid, tegasnya, justru akan memelihara kemiskinan.
“Saya tidak ingin lagi ada bantuan sosial yang tidak tepat sasaran. Data yang tidak akurat tidak akan mengurangi kemiskinan, malah memperburuknya,” ujar Wabup mengingatkan seluruh jajarannya.
Selain itu, ia menekankan pentingnya kolaborasi antara Pemda, instansi vertikal, serta BUMN dan BUMD untuk memastikan program penanggulangan kemiskinan berjalan efektif. Dengan sinergi tersebut, Wabup optimistis target penurunan kemiskinan hingga 0 persen pada tahun 2028 dapat dicapai.
Sebagai informasi, tingkat kemiskinan Kabupaten Sumbawa tahun 2024 tercatat mengalami penurunan dari 13,91 persen menjadi 12,87 persen, dan pemerintah berkomitmen menjaga tren positif ini melalui kerja bersama yang lebih solid di tahun-tahun mendatang. (JK)






