Jakarta, KabarNTB – Zaman sekarang masyarakat di pedesaan tidak perlu menjual kerbau atau sawah untuk bisa menjadi seorang PNS. Ungkapan tersebut disampaikan Kepala Pusat Pengembangan Sistem Rekrutmen PNS BKN Aris Widiyanto dihadapan 60 orang mahasiswa S1 Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PG PAUD) Universitas Negeri Semarang (Unnes) yang melakukan Kunjungan Kuliah Lapangan (KKL) di Kantor Pusat BKN Jakarta, Selasa (4/2/2014).
Aris Widianto, lebih lanjut menyampaikan bahwa dengan metode Computer Assisted Test (CAT-BKN) praktik-praktik kecurangan yang selama ini menjadi paradigma di masyarakat terkait rekrutmen dan seleksi penerimaan CPNS akan hilang. Karena, menurut Aris Widiyanto, dengan sistem komputerisasi itu, hasil tes akan langsung diproses secara cepat dan tepat sehingga tidak dapat dimanipulasi.
“Dalam hal ini tidak mungkin ada calo atau penipu. Sehingga masyarakat di pedesaan sekalipun tidak perlu menjual kerbau atau sawah untuk dapat menjadi seorang PNS,” papar Aris. “Karena dengan sistem yang ada saat ini kemampuan dan kesiapan para CPNS menjadi prioritas utama. tidak perlu uang (membayar-red) untuk jadi PNS,” pungkasnya.
Dalam kesempatan tersebut dosen pendamping dari Unnes, Edi Waluyo berharap kunjungan mereka ke BKN akan menjadi sebuah peluang emas bagi para mahasiswanya untuk mendapatkan informasi terkait regulasi dan formasi tenaga pendidik khususnya kategori pendidikan anak usia dini. Karena menurut Edi, BKN dianggap menjadi sumber informasi penting dalam bidang manajemen kepegawaian negara.
Dalam kunjungan tersebut para mahasiswa Unnes juga berkesempatan untuk melakukan simulasi metode CAT-BKN.Heru/Subali
Sumber : Humas BKN
Komentar