Soal Curas Di Kiantar, Kinerja Polisi Dipertanyakan

Sumbawa Barat, KabarNTB –    Meninggalnya dua pelaku pencurian kekerasan (curas) akibat dihakimi massa, di desa kiantar (28/6) silam, memunculkan pertanyaan publik. Terutama kinerja kepolisian resort sumbawa barat sebagai pengayom dan pemberi rasa aman kepada masyarakat.

Pasalnya, kejadian yang menggemparkan wilayah setempat itu telah terjadi untuk kesekian kalinya.

“Ini adalah kejadian yang kesikian kalinya, dari balat, poto tano, dan meungkin besok kita tunggu lagi wilayah lainnya di Sumbawa Barat,” tegas, Ketua Forum Pemuda Sumbawa Barat, Azis Rahim, kepada wartawan selasa (1/7) lalu.

Dikatakannya Polisi harus bertindak cepat, karena kejadian yang berujung kepada tindakan hakim sendiri oleh warga semestinya tidak terjadi. Apalagi, warga saat ini juga lebih memilih caranya sendiri untuk mengamankan wilayahnya, dimana dengan sejumlah senjata tajam dan alat lainnya warga setempat berjaga jaga setiap malam.

Disinilah gambaran bahwa, polisi ataupun pemerintah daerah sebagai pengayom warga tidak berfungsi. Seperti diketahui, sabtu 28/6 silam, terjadi tindakan kericuhan antar warga dan segerombolan orang yang diduga tengah melakukan pencurian ternak diwilayah setempat.

Kejadian itu menelan korban jiwa, yaitu dua jiwa diantaranya adalah pelaku, dan satu jiwa lainnya adalah warga setempat.

Sementara itu, Kepala kepolisian resor Sumbawa Barat, AKBP Teddy Suhendiawan Syarief, M.Si, mengatakan, kejadian itu memang menjadi perhatian bersama semua pihak terutama polisi. Tapi idealnya, kejadian itu juga harus menjadi tanggung jawab bersama agar kejadian serupa tidak terjadi lagi.

“Iya kami terima masukannya, tapi harus juga dipahami bahwa anggota polisi sangat terbatas. Belum lagi melihat kelengkapannya,” kilahnya.

Lebih lanjut, ia menerangkan, kejadian itu terus didalami, dan telah dipanggil saksi. Selain itu, untuk sementara waktu, identifikasi terhadap pelaku, yaitu berinisial M alias A, asal desa teroae  kecamatan pujut, dan A alian dan A alian N asalah desa pangengat kecamatan pujut kabupaten lombok tengah.

“Kita berharap ada partispasi warga untuk menuntaskan kejadian ini,” tutupnya.(Kn-02)

Komentar