Sumbawa Barat, Kabar NTB – Menyusul harga gabah anjlok , membuat sejumlah petani ancam akan lakukan aksi demonstrasi ke Pemerintah Daerah Sumbawa Barat. Pasalnya , Pemerintah tidak peduli dengan nasib para petani padahal sector pertanian merupakan sektor utama dalam pembangunan di Daerah yang bermottokan Pariri Lema Bariri ini.
Hal itu diungkapkan oleh salah seorang tokoh pemuda asal Brang Rea , Musmulyadi kepada wartawan media ini, Pemerintah Daerah semstinya harus ambil sikap terkait dengan persoalan anjloknya harga gabah tidak kemudian pemerintah harus acu tak acuh dengan permasalahan ini karena persoalan ini akan memicu pada minat petani untuk mengelolah pertanian apalagi pemerintah pusat sudah mencanangkan swasembada pangan.
“ Inikan lucu disuatu sisi pemerintah mencanangkan swasembada pangan disisi lain petani dirugikan dengan kondisi harga gabah yang anjlok , tentunya ini tidak selaras dengan apa yang menjadi program dari pemerintah tersebut “ ujarnya.
Dijelaskannya , memang sawasembada pangan tersebut hanya untuk tanaman palawija tapi tentunya juga memiliki dampak yang significant terhadap persoalan yang melilit petani saat ini , itu juga harus menjadi perhatian pemerintah Daerah agar tidak terjadi anjlok harganya saat musim panen tiba.
“ Yang harus juga dipikirkan oleh pemerintah supaya tidak terjadi anjlok saat musim panen tiba adalah pengamanan harga dan pemasaran juga harus dilihat secara komprehensif “ jelasnya.
Menurutnya harus ada langkah konkrit yang di lakukan oleh Pemerintah terhadap persoalan ini , kalau tidak ada langkah dan sikap pemerintah terhadap jeritan petani saat ini maka pihaknya mengancam akan lakukan demonstrasi ke Pemerintah Daerah.
“ Dalam waktu dekat kami akan konsolidasi dengan sejumlah petani untuk melakukan demonstrasi “ tegasnya.
Saat di tanya terkait kapan kepastian akan melakuka aksi tersebut , dirinyapun mengatakan masih dalam proses konsolidasi dengan sejumlah petani khususnya petani yang berada di Kecamatan Brang Rea.
Hal senada juga disampaikan oleh Tokoh Pemuda asal Kecamatan Brag Ene , Karyadi , SE kalau pemerintah melalui Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan UMKM Sumbawa Barat tidak pekah terhadap persoalan ini maka kami minta untuk mundur dari jabatanya. Karena persoalan harga gabah berada pada leading sector tersebut.
“ Kami minta kadis koprindag untuk mundur dari jabatannya karena tidak tanggap dan pekah terhadap persoalan ini “ ungkapnya.
Menurutnya , persoalan harga gabah ini hampir setiap tahun dikeluhkan oleh petani tapi faktanya tidak pernah direspon oleh pemerintah terhadap persoalan ini , apalagi pengamanan harga gabah yang digelontorkan pada tahun 2012 lalu menjadi penyebab dari tidak dialokasikannya harga pengamanan tahun ini , ini karena di duga salah sasaran kepada KUD ataupun UD yang diberikan mandate untuk mengelolah anggaran tersebut.
“ Harus ada langkah konkrit yang dilakukan untuk segara KUD dan UD tersebut mengembalikan anggaran pengamanan harga gabah tersebut , supaya tidak petani yang menjadi korban “. tutupnya. (K-AS)
Komentar