Kasak Kusuk Calon, Pilbup Sumbawa Barat 2015

 

Pemilihan Umum Kepala Daerah Sumbawa Barat 2015 mendatang masih menjadi teka teki siapa saja yang akan tampil berpasangan sesungguhnya.Parpol dan sejumlah calon nampaknya masih kasak kusuk menentukan mana yang pas dan pantas untuk disodorkan.Masyarakat KSB pun menanti siapa saja figure yang akan benar-benar tampil.

Jika pasangan Musyafirin – Fud Syaifuddin hampir seratus persen didukung PDIP, PBB, PKPI dan PPP maka ada 9 kursi di DPRD setempat. Pasangan ini tinggal menunggu SK resmi dari Parpol pengusung dan nyaris paling aman dalam hal kendaraan politik untuk maju.

Lalu bagaimana dengan sisa 16 kursi lagi di DPRD setempat, jika melihat syarat pasangan yang boleh tampil minimal memperoleh dukungan 5 kursi maka ada 3 pasangan calon yang bisa tampil melalui jalur Parpol jika prosesnya adil.

Namun politik serba tidak menentu dan bicara kepastian semua masih berproses maka terjadilah kompromi politik, terlebih jumlah sisa Parpol dan kursi di DPRD lebih kecil dari sejumlah calon bupati yang berniat tampil yang berjumlah 4 orang lainnya, yakni Andi Azisi Amin, Mala Rahman, Manimbang Kahariady, dan Nur Yasin.

Hal ini kemudian yang menjadi menarik, dan komunikasi politik pun terus berjalan dan dinanti.Akankah ada yang menjadi korban atau jalur independen menjadi pilihan untuk menuju suksesi sebenanrnya desember mendatang.

Sekarang mari kita amati perkembangan politik sejauh ini dari pasangan calon dan parpol yang akan digunakan.

Pasangan Mala Rahman – Iwan Panji (Mapan) sejauh ini dikabarkan akan menggunakan Partai Golkar (2 Kursi) dan Partai Gerindra (3 Kursi) jika komunikasi politiknya berjalan mulus, maka pasangan ini cukup syarat 5 kursi di DPRD KSB untuk berkompetisi.

Pasangan M Nur Yasin – Jhony Hartono kabarnya didukung PKB (2 Kursi), Nasdem (1 Kursi) dan Hanura (2 Kursi) juga cukup syarat jika komunikasi politik pun berjalan mulus hingga mengantongi SK DPP masing-masing Parpol.

Lalu akan kemana PAN dengan 3 kursi, Partai Demokrat dengan 2 kursi dan PKS 1 kursi, akankah 3 Parpol ini mengusung pasangan yang sudah ada atau pun membentuk poros baru. PKS yang hanya memperoleh 1 kursi, sepertinya telah mengerucutkan dukungannya ketiga pasangan yang sudah ada tadi.

Sedangkan wacana membentuk poros baru datang dari PAN dan hal ini menjadi hangat, paska Partai pemenang suara terbanyak Pemilu lalu ini menarik dukungan dari Musyafirin.

M Nasir Ketua DPRD KSB yang awalnya digadang PAN mendampingi Musyafirin, kini dengan gerbong PAN nya masih sangat sulit ditebak akan kemana, PAN baru-baru ini melakukan penjaringan ulang, belum ada keterangan resmi kemana PAN KSB berlabuh, hal ini menjadikan peta politik di KSB semakin marak dan menarik ditunggu.

Calon Bupati KSB, Andi Azisi Amin pada Pilbup kali ini memang bukan datang dari tokoh Parpol manapun berbeda dengan Pilbup sebelumnya yang dimotori PKS, namun Cabup KSB dua kali ini makin eksis terjun ke tengah masyarakat mensosialisasikan diri, dan hampir semua Parpol yang membuka penjaringan turut mendaftarkan diri termasuk PAN, dan Partai Demokrat yang masih menimbang kemana akan berlabuh paska penjaringan calon tersebut.

Wacana politik pun berkembang di tengah masyarakat jika Andi Azisi Amin duet dengan M.Nasir (PAN) dan dilain pihak juga beredar kabar duet dengan Mustakim Patawari Ketua DPD Partai Demokrat KSB, namun jika memilih salah satu dari kedua tokoh parpol tadi bersanding dengan Andi Azisi Amin, pertanyaannya akankah Parpol ini mau berkoalisi dengan cukup syarat 5 kursi atau memilih cara lain, juga masih menjadi menarik untuk dinanti.

Sementara disisi lain beredar kabar, Manimbang Kahariadi mantan Ketua DPRD KSB periode pertama,  juga disebut sebut hampir pasti berkoalisi dengan M.Nasir, bahkan terendus pasangan ini disebut dengan jargon Manis (Manimbang-Nasir).

Manimbang yang konon datang membawa gerbong Partai Gerindra dari Jakarta, jika mulus berduet dengan Nasir, maka pilihannya peta politik pun akan berubah total, akankah Partai Gerindra ikhlas mendukung Manimbang dimana sebelumnya Iwan Panji sudah mengeret partai Gerindra dari awal bersama Mapan (Mala-Panji), atau pilihan lainnya PAN koalisi dengan Partai Demokrat sehingga cukup syarat bagi Manis untuk maju dengan 5 kursi, namun pertanyaannya apakah ia Mustakim Patawari yang nota bene masih saudara kandung dengan Manimbang merelakan Partai Demokrat besutannya untuk ditunggangi Manis, lagi-lagi menjadi hal yang menarik dinanti.

Berbeda dengan sejumlah calon tadi yang masih kasak kusuk komposisi dukungan Parpol, satu nama Calon Bupati yang merasa tenang saja untuk tampil yakni, Kusmayadi.Dari awal figure ini memilih jalur independent  dan konsisten turun dengan istilah “sonop bale” ke tengah masyarakat, sayangnya tokoh birokrasi yang kabarnya telah mengajukan pengunduran diri dari PNS ini  sejauh ini belum ada calon pendampingnya, namun satu hal yang pasti Kusmayadi katanya ogah memilih pasangan dari kalangan PNS.

Jika  melihat dinamika politik diatas, Sumbawa Barat nampaknya tidak krisis figure namun dilain sisi tidak juga ada yang mendominasi, semua proses masih berjalan. Rakyat pastinya menanti yang terbaik untuk tampil dan kemudian dipilih  dari olahan parpol yang akan menyuguhkan produk calonnya dalam suksesi mendatang.

Namun nantinya, jika niat dari sejumlah figure tadi benar maju dengan harapan membawa kesejahteraan bagi masyarakat, pertanyaannya apakah kasak kusuk olahan komposisi pasangan yang dikemas Parpol tidak sesuai dengan harapan harus mundur dan menjadi korban, ataukah berani tampil memilih jalur independent seperti Kusmayadi ataukah memilih koalisi satu sama lain.Wallahualam.

 

Komentar