Sumbawa,KabarNTB – Sekretaris Daerah Kabupaten Sumbawa Drs H. Rasyidi mengusir sejumlah perwakilan warga Batulanteh dari ruangannya, karena merasa tersinggung, hal ini memicu sedikit ketegangan saat aksi unjuk rasa yang dilakukan warga Batulanteh yang menuntut perbaikan ruas jalan di Kantor Bupati Sumbawa, Kamis (10/9).
Sejumlah warga Batulanteh ini hendak melakukan pertemuan dengan Sekda Sumbawa, aksi pengusiran yang dilakukan Sekda ini membuat warga Batulanteh pun merasa tersinggung.
Kronologisnya, perwakilan warga Batulanteh, Hasrun Altebas menyinggung Sekda bahwa yang bersangkutan enak-enak makan sementara di luar ada warga yang ingin menemui pemerintah. Spontan sekda yang saat itu tengah menikmati jagung, mengusir warga dari ruang kerjanya.
“Beliau sama sekali menyalahi etika sebagai orang yang seharusnya melayani rakyat. Tapi dengan tangan kiri Sekda mengatakan silahkan keluar. Mereka meminta kita untuk segera meninggalkan ruangan. Keluar katanya,” ungkap Hasrun beberapa saat ketika ke luar dari ruang kerja Sekda Sumbawa.
Ia mengakui, saat warga masuk ditemani Kasat Intel Polres Sumbawa, Kabag Ops Polres Sumbawa dan Kabag Humas Setda Sumbawa, pada waktu itu Sekda tengah makan, Hasrun mengatakan “Bapak sekarang masih bisa makan enak”. Sekda malah menimpali dengan mengatakan “Mau apa? Silahkan keluar”.
Hal tersebut bagi perwakilan warga sebagai tamparan keras dan tidak mencerminkan etika seorang pejabat pemerintahan yang notabene seorang publik service.
“Kami datang sebagai rakyat yang sudah menderita, sudah dimarginalkan dan didiskriminasikan dari kebijakan pemerintah sejak Indonesia merdeka,” ucapnya.
“Kami ini negosiator diminta masuk ke ruang ini untuk menemui Sekda. Rakyat Batulanteh sudah bosan, capek dan terus melawan sampai ada titik temu,” tambahnya.
Secara terpisah, Kabag Humas dan Protokoler Setda Sumbawa, Rachman Ansori, mewakili Pemda Sumbawa mengklarfikasi, bahwa Sekda Sumbawa, Drs H Rasyidi terpaksa mengusir perwakilan warga Batulanteh yang menggelar aksi demo di Kantor Bupati Sumbawa, karena salah seorang perwakilan warga dinilai tidak beretika dan mengeluarkan kalimat yang mengganggu adab kesopanan. Karena itu perlu adanya klarifikasi agar tidak muncul opini yang bersifat sepihak dan tendensius.
Kabag Humas menegaskan, bahwa pemerintah daerah sangat mengapresiasi aksi masyarakat Batulanteh dalam menyuarakan aspirasinya. Pemerintah meyakini bahwa aspirasi tersebut adalah murni suara rakyat yang menginginkan perubahan.
Kabag Humas mengemukakan, ketika masyarakat Batulanteh menggelar aksi di Kantor Bupati, Bupati Sumbawa dan pimpinan lainnya sedang berada di luar kantor dan sepengetahuannya, pimpinan tersebut tengah meninjau persiapan Festival Moyo di Taman Kerato yang akan digelar, Jumat (11/09/2015).
Ia mengaku bersama Kasat Intelkam Polres Sumbawa telah melaporkan tentang adanya aksi demo masyarakat Batulanteh kepada Sekda. Selanjutnya Sekda merespon laporan itu dengan menyatakan kesediaannya untuk menerima perwakilan pendemo di ruang kerjanya. Saat itu Sekda didampingi Kadis PU Ir A Rahim dan Kabid Bina Marga M Nur Hidayat selaku pihak yang membidangi tugas-tugas infrastruktur daerah.
Namun belum sempat terjadi pertemuan, salah seorang dari tiga perwakilan aksi yang masuk ke ruang Sekda langsung mengucapkan kata-kata yang tidak beretika bahkan dengan intonasi yang meninggi. “Sekda enak-enak makan-makan, kami di Batulanteh sedang kesulitan,” demikian sepenggal kalimat yang dilontarkan perwakilan aksi, Hasrun Altebas.
Kebetulan saat itu Sekda sedang menikmati snack “jagung marning” yang tersedia di atas meja yang juga disiapkan untuk para tamunya yaitu perwakilan aksi. Kesan ini ditunjukkan Sekda agar pertemuan tersebut berlangsung santai dan penuh kekeluargaan. Namun karena pernyataan itu Sekda merasa tersinggung sehingga meminta para perwakilan pendemo keluar dari ruangannya.
“Intinya kita tidak melarang dan mempersilakan masyarakat memiliki kebebasan dalam berdemokrasi dan mengeluarkan pendapat, tapi etika harus tetap dijunjung tinggi,” ucap Ansori seraya menyampaikan terima kasih kepada aparat kepolisian yang telah menjaga sehingga aksi demo berlangsung dengan tertib. (K-K)
Komentar