Pejabat Bupati, Bantah KSB Alami Dampak Kekeringan

 

 

Sumbawa Barat, Kabar NTB – Sumbawa Barat dalam minggu terakhir, seperti banyak diberitakan media local maupun regional bahwa terjadi kekeringan dan berdampak kepada masalah minimnya ketersediaan air bersih dan masalah pertanian, di bantah oleh Penjabat Bupati Sumbawa Barat. Dr.Ir.H.Abdul Hakim, MM.

Bantahan ini karena setelah turun ke lapangan, Hakim sapaan akrab mantan Kadis Dishubtan KSB ini menemukan di beberapa wilayah di KSB ternyata dampak kekeringan tersebut sudah dapat teratasi dengan baik.

Dikatakan Hakim, kekeringan di sejumlah wilayah di KSB tidak terjadi, karena disejumlah wilayah yang telah didatanginya,  kebutuhan akan air masih tersedia dengan baik, bahkan di wilayah Poto Tano masih berada pada posisi yang tidak dikhwatirkan.

“ Saya sudah turun di beberapa wilayah salah satunya kecamatan poto tano dan itu hampir semua desa masih dapat menikmati air bersih dan belum terkena dampak kekeringan “ ungkapnya kepada sejumlah wartawan diruang kerjanya kemarin (2/9).

Dalam musim kemarau saat ini, dikatakannya, memang tidak bisa di pungkiri bahwa kekeringan pasti akan terjadi, hanya saja saat ini di beberapa wilayah di KSB semuanya masih dalam kondisi normal.

Namun demikian, Hakim mengakui di beberapa areal pertanian seperti misalnya di Kecamatan Brang Rea dan Brang Ene, kedua wilayah tersebut tidak kekurangan air akan tetapi bendungan yang berada di wilayah tersebut belum maksimal dikelolah dan masih terdapat sedimentasi yang belum di keruk, sehingga memang itu yang menjadi faktor air tidak dapat mengalir ke areal persawahan.

“  Memang masih ada sendimentasi bendungan yang belum maksimal dilakukan pengerukan, dan itu setelah saya turun saya langsung minta kadis PU untuk menyelasaikan persoalan tersebut. sekarang semuanya sudah selesai dan air sudah bisa mengalir seperti biasanya, “ jelasnya.

Dikatakannya, memang dalam kewenangan yang melekat di bendungan yang berada di wilayah tersebut yaitu bendungan Kalimantong I dan Kalimantong II merupakan kewenangan pemerintah Propinsi, akan tetapi melekat tanggung jawab tersebut di Kabupaten, sehingga hal tersebut semestinya tidak menjadi hambatan untuk di kerjakan agar persoalan kebutuhan petani akan air dapat teratasi dengan baik.

“ Semua itu alhamdulilah sudah teratasi dengan baik, Insya Allah setelah selesai dikeruk sendimentasi bendungan kalimantong I dan II, nanti akan berlanjut ke bendungan lang desa yang berada di Kecamatan Jereweh. Saya akan tetap turun dan memantau di lapangan sehingga apa yang menjadi persoalan masyarakat dapat segera teratasi “ pungkasnya.

Dijelaskannya, memang dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah belum bisa maksimal dianggarkan akan tetapi tahun ini menjadi prioritas pembangunan terhadap 4 bendungan berupa rehab yaitu bendungan Kalimantong I di Brang Ene dan bendungan kalimantong  II di Desa Bangkat Munteh Kecamatan Brang Rea, Bendungan lang Desa di Kecamata Jereweh dan Bendungan Batu Melik yang berada di Desa Seminar Salit Kecamatan Brang Rea. ( K-AS )

 

Komentar