Sumbawa Barat, KabarNTB – Sebanyak 15 pemuda lingkar tambang yang berasal dari Desa Tongo Kecamatan Sekongkang, sekitar pukul 05.00 subuh, Rabu (2/9) dikabarkan nekat menyerobot masuk ke areal tambang perusahaan PT. Newmont Nusa Tenggara (PT NNT), setelah sebelumnya melakukan aksi unjuk rasa di Simpang Lima Tongo.
Mereka dikabarkan nekat melakukan hal ini secara spontanitas sebagai bentuk kekesalan atas belum adanya kejelasan terkait nasibnya yang masuk dalam daftar tunggu (waiting list) yang hingga kini belum dipekerjakan.
Aksi pemuda ini tidak berlangsung lama, sekitar pukul 08.00 pagi mereka diciduk aparat Kepolisian setempat, lantaran mereka ditenggarai tidak memiliki ijin untuk melakukan aksi, dan ke-15 pemuda ini dibawah ke Polres Sumbawa Barat guna dimintai keterangannya.
Hermansyah koordinator waiting list Desa Tongo, kepada media ini mengaku kekesalan mereka dipicu lambannya managemen PT NNT dalam menyikapi harapan mereka untuk bekerja di perusahaan tersebut, sejak di training tahun 2013 lalu.
Menurutnya berbagai upaya dilakukan bersama rekannya yang lain guna bisa dipekerjakan oleh PT NNT, termasuk melakukan komunikasi dengan Pemerintah Daerah Sumbawa Barat terutama Dinas terkait dalam hal ini Dissosnakertrans KSB.
“ Namun apa hasilnya pemerintah juga dalam hal ini Dinas terkait hanya menjanjikan untuk melakukan pertemuan dengan PT NNT guna menyampaikan tuntutan kami namun hingga kini tidak ada kabar sama sekali, hingga kami nekat melakukan aksi semacam ini” keluh Hermansyah.
Kekesalan tenaga waiting list ini dikatakan Hermansyah lagi, karena pihak perusahaan PT NNT selama ini tidak lagi menerima karyawan non skill sedangkan untuk karyawan skill tetap dibuka.
‘Mestinya kami dulu yang sudah lama menunggu dan mengikuti tahapan training di prioritaskan terlebih dahulu bukan malah menerima karyawan lainnya, kami mendesak PT NNT dan Pemerintah Daerah untuk memperhatikan dengan seksama terhadap nasib kami ”tandasnya.
Awalnya sekelompok pemuda ini berencana setelah diciduk aparat Kepolisian dari lokasi aksi, akan bertahan di Mapolres setempat dan tidak mau pulang sebelum menerima hasil tuntutannya dan mereka sekaligus ingin mengadu ke aparat kepolisian akan nasib mereka.
Namun menurut Roni Ardiansyah, yang mengaku koordinator tenaga kerja waiting list wilayah Taliwang yang turut hadir di Mapolres menyampaikan kepada media ini, bahwa sekelompok rekannya dari Desa Tongo baru mau pulang setelah didatangi tokoh adat Desa Tongo dan pihak HRD dari PT NNT.
“ Sekitar jam 11 siang mereka baru mau pulang setelah didatangi dan membuat kesepakatan dengan pihak PT NNT dan tokoh adat Desa Tongo, menurut rencana mereka akan melakukan pertemuan lagi dengan PT NNT keesokan harinya,”ungkap Roni.(K-Ir)
Komentar