Sumbawa, KabarNTB – Meski tengah bersaing merebut kursi Bupati dan Wakil Bupati Sumbawa periode 2016-2021, namun tiga pasangan calon (Paslon) Kepala Daerah Sumbawa kelihatan sangat penuh dengan nuansa keakraban.
Hal ini tergambar dalam acara Debat Kandidat Paslon yang diselenggarakan KPU Kab. Sumbawa, di halaman Kantor Bupati Sumbawa, Kamis (08/10)
Keakraban seperti yang diperlihatkan Husni-Mo dan Saat-Jaya dimulai sejak awal memasuki arena debat. Kedua pasangan ini saling mendekati satu sama lain kemudian saling rangkul dengan tawa di bibir.
Hal tersebut kali ketiga diperlihatkan pasangan ini, setelah sebelumnya ketika deklarasi kampanye damai yang digelar KPU Sumbawa dan pada saat penarikan nomor urut pasangan calon.
Tidak hanya itu, Ketua tim pemenangan pasangan Husni-Mo, Syamsul Fikri, menyempatkan diri merangkul dan mencium pipi pamannya, A Saat Abdullah yang nota bene lawan politiknya. Hal-hal seperti ini menjadi perhatian para pendukung dan simpatisan masing-masing pasangan calon.
Keakraban tersebut kembali berlanjut di atas panggung debat. Pasangan nomor urut 1, Jack Morsa-Irwan Rahadi, nomor urut 2 A Saat Abdullah-Chandra Wijaya Rayes dan nomor urut 3, Husni Jibril-Mahmud Abdullah, kembali saling rangkul. Mereka begitu saling menghormati dan menghargai satu dengan lainnya.
Ketua KPU Sumbawa, Syukri Rahmat, dalam pidato pembukaannya, menyampaikan debat kandidat tersebut tentu tidak hanya sebatas memenuhi tahapan maupun jadwal Pilkada yang dibuat KPU. Tapi lebih dari itu, proses debat kandidat adalah momentum bagi pasangan calon untuk lebih menyebar luaskan visi, misi serta program kerjanya pada masyarakat Sumbawa.
“Oleh karena itu, tentu kita berharap bahwa momentum yang sangat baik ini dapat dimaksimalkan dengan sebaik-baiknya. Bahwa Pilkada yang diharapkan adalah Pilkada yang berkualitas, tidak hanya berjalan sesuai koridor undang-undang tapi juga berjalan dengan damai, aman dan penuh persaudaraan,” ujar Syukri.
Ketua KPU pun mengutip bahasa Budayawan Sumbawa yang sudah mendunia, Taufik Rahzen, bahwa Pilkada ini harus ‘Maras’. Artinya tidak boleh ada suasana ketegangan sedikit pun dan tidak boleh ada kekerangan sedikit pun. Apalagi disadari bahwa tau Samawa pada prinsipnya bersaudara.
Ia menegaskan, materi debat kandidat merujuk pada konstektualisasi pada visi misi dan program pasangan calon dan RPJM Kabupaten serta Propinsi, dikaitkan dengan rencana pembangunan nasional.
Adapun moderator dalam debat kandidat tersebut adalah Dr. Mada Sukmajati, seorang akademisi dari Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.
Mengenai panelis debat, menurut Syukri, pihaknya tidak mempersiapkan panelis karena KPU menyerahkan kepada masyarakat Sumbawa khususnya yang berkesempatan hadir di arena debat untuk menjadi panelis dan menilai secara pribadi kualitas para pasangan calon atas jawaban mereka terhadap materi debat.
“Seluruh masyarakat Sumbawa adalah panelis. Moderator hanya akan memandu jalannya acara dan memandu jalannya debat,” tandasnya. (K-K)
Komentar