Mataram, KabarNTB – Ketua TP. PKK Provinsi NTB Hj. Erica Zainul Majdi bersilaturrahmi dengan komunitas Perempuan ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS) di Aula TP. PKK Provinsi NTB, Kamis (10/12/2015). Acara yang dihadiri oleh Ketua BKOW Provinsi NTB Hj. Syamsiah M. Amin dan Perwakilan dari SKPD lingkup Provinsi NTB merupakan kerjasama antara TP. PKK Provinsi NTB dengan Komisi Penanggulangan Aids Provinsi NTB (KPAP NTB). Acara tersebut dirangkaikan dengan penyerahan bantuan nutrisi oleh Ketua TP. PKK Provinsi NTB kepada Ketua Ikatan Perempuan Positif Indonesia (IPPI) Yulianti dan Ketua SALUT (bersama lalui tantangan) Asikin.
Pada kesempatan itu, Hj. Erica Zainul Majdi berbincang-bincang dengan beberapa Perempuan ODHA. Ia bertanya tentang kesulitan apa saja yang mereka hadapi ketika mengetahui dirinya positif HIV. Dari perbincangan singkat tersebut, Erica menemukan bahwa kebanyakan Perempuan ODHA mendapatkan perlakuan yang tidak menyenangkan dari masyarakat, seperti dikucilkan, mengalami kekerasan fisik dan seksual. Seharusnya ODHA mendapatkan perlakuan yang sama dengan orang yang berpenyakit lain pada umumnya.
“Saya harap IPPI bisa menjadi wadah untuk saling mengingatkan anggotanya agar teratur minum obat dan selalu memberikan dukungan bagi Perempuan ODHA sehingga memiliki semangat untuk hidup”, harapnya. Erica juga berpesan sebagai manusia yang beriman, kita harus berjuang untuk tetap hidup dan jangan selalu berpikiran untuk mati. “Kita harus tetap berikhtiar untuk hidup sehat dan jangan berputus asa setelah mengetahui positif HIV. Ínsya Allah, Tuhan akan meridhoi setiap usaha kita”, ungkapnya.
Lebih lanjut, Erica Zainul Majdi menyampaikan pihaknya telah bekerja sama dengan kepolisian. Oleh karena itu, ibu-ibu yang mengalami kekerasan tidak perlu takut untuk melaporkan tindak kekerasan tersebut. “Kita harus selalu bergandengan tangan, antara TP. PKK Provinsi NTB dengan IPPI dan SALUT NTB untuk sama-sama mengatasi tindak kekerasan terutama kekerasan seksual yang dialami oleh Perempuan ODHA dan anak-anak”, himbaunya.
Pada Kesempatan yang sama, Sekretaris KPAP NTB, H. Suharmanto mengungkapkan kasus HIV Aids lebih banyak disebabkan oleh hubungan seks dan jarum suntik. Data terbaru, KPAP NTB menemukan fakta yang cukup memprihatinkan, yaitu meningkatnya kasus HIV AIDS di kalangan ibu rumah tangga yang saat ini mencapai 199 orang.
“Kami bekerja sama dengan pihak terkait untuk memberikan dukungan moral dan materiil kepada Odha, khususnya Perempuan ODHA yang paling banyak menerima perlakuan tidak menyenangkan dari masyarakat dan menjadi tulang punggung keluarga”, ujarnya.
Ketua IPPI Yulianti menyampaikan IPPI terbentuk sejak tahun 2006 sebagai wadah untuk memberikan dukungan bagi Perempuan ODHA agar tetap semangat dalam menjalani hidup.
“Oleh karena itu, kami menyasar ibu-ibu rumah tangga apalagi yang sedang hamil agar bisa memberikan pandangan kepada Perempuan ODHA untuk mendapatkan pengobatan sejak dini”, jelasnya.
Dari hasil pengamatan, IPPI menemukan Perempuan ODHA terjangkit HIV akibat suami yang positif HIV. Jadi, dalam hal ini Perempuan ODHA adalah korban, namun kenyataannya Perempuan ODHA seringkali mengalami kekerasan fisik maupun seksual.
“Tentu saja hal ini sangat miris sekali melihat keadaan mereka yang sudah terjangkit HIV tetapi malah mendapatkan perlakuan yang tidak manusiawi”, ungkapnya. Oleh karena itu, IPPI telah bekerja sama dengan LBH untuk memberikan perlindungan hukum kepada Perempuan ODHA yang mengalami tindak kekerasan.(Hmsprov)
Komentar