Sumbawa, KabarNTB – Untuk mengenalkan diri sebagai organisasi profesi, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Perwakilan Sumbawa, menyempatkan diri bersilaturrahim ke Kapolres Sumbawa, AKBP Muhammad, S.Ik, dan Kajari Sumbawa, Paryono, SH, MH., Senin (04/01/2016).
Dipimpin Ketua PWI Sumbawa, Jamhur Husain, B.Sc., sejumlah awak media secara langsung bertatap muka dengan Kapolres di ruang Rupatas Polres Sumbawa.
Di hadapan Kapolres, Ketua PWI Sumbawa, Jamhur Husain, menyampaikan bahwa apa yang menjadi persoalan antara wartawan dengan Polisi hendaknya diselesaikan bersama untuk kemajuan daerah.
Sehingga kedepannya hubungan antara Polri khususnya Polres dengan wartawan seperti saudara.
“Ada persoalan kita saling komunikasikan. Insya allah semua persoalan apapun bisa terselesaikan. Kedepannya kami berharap juga dapat bertemu dengan kabag-kabag biar bisa kenal,” kata JH sapaan akrab Ketua PWI Sumbawa.
Kapolres Sumbawa, AKBP Muhammad, menyampaikan ucapan terimakasihnya atas kunjungan para wartawan yang tergabung dalam PWI tersebut.
“Terima kasih atas kehadiran kawan-kawan dari PWI yang sudah terbentuk di Sumbawa. Waktu itu saya memantau sudah ada kepengurusan, cuma baru kali ini ada sketnya,“ ujar Kapolres.
Menurut Muhammad, antara Polri dengan wartawan tidak bisa dipisahkan satu dengan yang lain. Karena bagaimanapun keberhasilan Polri ada di tangan wartawan.
“Tentunya kedepan kita selalu berkomunikasi. Saya selalu berupaya untuk berkomunikasi dengan rekan sekalian,” ucapnya.
Ia berharap agar wartawan bisa menyampaikan sesuatu yang positif dan menyejukkan. Walaupun kadang-kadang ada hal yang sejujurnya memang seperti itu.
“Karena hal yang paling utama dibaca ya di berita ini, terutama berita depan apalagi judul berita menentukan,” imbuhnya.
Kapolres mencontohkan, seperti penyampaian tahun baru misalnya. Jika dibandingkan antara tahun 2014 dengan 2015 memang dari segi kuantitas jumlah kejahatan tindak pidana yang dilaporkan meningkat.
Jika hal itu tidak dibahasakan dengan baik maka dapat menimbulkan hal-hal yang negatif. Namun memang betul faktanya 2015 lebih banyak kejahatan berdasarkan angka laporan.
“Kalau itu diberitakan orang Sumbawa jahat. Itu ada hal-hal yang tidak bisa, tinggal nanti memfilternya. Dengan juga judulnya itu,” katanya.
Ia menambahkan, bahwa di Polres Sumbawa terdapat begitu banyak sumber atau bahan berita. Apalagi masalah kriminal yang setiap saat pasti ada. Tapi siapapun Kapolres, dan Bupati pasti ada tindak kejahatan. Apalagi luas wilayahnya dengan masyarakatnya yang ratusan ribu.
Kapolres berharap kemitraan seperti ini ke depannya untuk tetap berlanjut. Ia juga mengucapkan selamat atas terpilihnya kepengurusan baru di PWI Sumbawa.
Usai bertemu Kapolres, rombongan PWI Sumbawa bergeser ke kantor Kejaksaan Negeri (Kajari) Sumbawa.
Rombongan yang diterima Kajari, Paryono, SH MH., begitu akrap dengan orang nomor satu di Kejaksaan Negeri tersebut. Suasana pertemuan juga berlangsung santai.
Kehadiran para wartawan tersebut dinilai sebagai suatu suatu kehormatan bagi Kajari dan jajarannya.
Kajari menyadari bahwa antara Kejaksaan dan wartawan tidak bisa berjauhan dan tidak bisa lepas satu sama lain. Walaupun berbeda dalam menjalankan tugas tetapi memiliki keterkaitan.
“Kejaksaan tanpa ada wartawan bagaiamana orang tau apa saja yang telah dilakukan Kejaksaan. Kita saling membutuhkan dan ini kita harus jaga kemitraan ini dan kita berharap bukan saja dalam forum yang formal tetapi forum forum nonformal bisa saling bersilaturrahmi. Jangan sungkan sungkan untuk masuk ke kejaksaan. Kantor ini milik rakyat milik semua orang cuman kami hanya diu berikan kewenangan untuk mengelola saja. Semua warga bisa datang kesini tentunya dengan prosedur dan SOP yang telah di tentukan,” katanya panjang lebar.
Menurut Kajari, mungkin ke depan ada program-program yang dapat disinergikan antara PWI dan Kejaksaan. Misalnya forum seminar ataupun yang lainnya. Tentunya dalam kaitannya dengan berbuat untuk masyarakat khususnya Sumbawa dan KSB. Tentunya dalam penegakan hukum secara keseluruhan di Indonesia.
Di akhir pembicaraan, Kajari menegaskan bahwa ia terbuka bagi semua wartawan dan berharap kepada wartawan untuk bekerja sama. Bermitra dan saling mengingatkan.
“Boleh saja kalau ada pegawai saya yang melenceng-melenceng untuk bisa kasih tau kepada saya. Begitu juga sebaliknya kalau ada teman teman wartawan yang sudah mulai macam macam. Intinya disini adalah kita untuk mengingatkan, yang namanya manusia tentu bisa berjalan secara mulus pasti ada masalah sedikit sedikit. Intinya kita saling mengingatkan saja. Tegurlah kami kalau melenceng lebih jauh, karena kita adalah mitra,” pungkas Kajari. (K-K)
Komentar