Sumbawa Barat, KabarNTB – Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat melalui Kesbangpoldagri akan memberikan pembinaan khusus bagi eks anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) yang baru-baru ini dipulangkan dari Kalimantan Timur.
Sebanyak 5 warga Sumbawa Barat diketahui menjadi anggota Gafatar, 4 orang diantaranya berasal dari Kecamatan Maluk sedangkan 1 lagi berasal dari Desa Meraran Kecamatan Seteluk.
Saat ini mereka masih berada di Mataram, setelah 22 maret 2016 lalu telah dipulangkan dari Desa Sebulu Modern, Kecamatan Sebulu, Kabupaten Kukar, Provinsi Kalimantan Timur bersama 64 orang anggota Gafatar lainnya dari berbagai Kabupaten/Kota di Nusa Tenggara Barat.
“ Sepulangnya mereka dari mataram ke KSB, kami akan segera melakukan pembinaan secara khusus, agar para eks gafatar ini dapat diterima dan kembali menjalani kehidupan normal seperti masyarakat pada umumnya,” ujar Jhoni Hartono, Kepala Kesbangplodagri KSB, kepada KabarNTB di ruang kerjanya, Kamis (31/3/16).
Jhony mengatakan, pihaknya bersama Pemprop NTB masih melakukan koordinasi dalam rangka pembinaan para Eks Gafatar tersebut.
“Tugas kita bersama dalam membina para eks gafatar ini agar kembali ke jalan yang benar, “ tandasnya.
Untuk diketahui, Majelis Ulama Indonesia, Rabu (3/2/2016), mengeluarkan fatwa bahwa Gafatar adalah aliran sesat dan menyesatkan. Pemerintah diharapkan memberikan pembinaan dan melindungi para pengikut Gafatar.
Adapun para pimpinan Gafatar yang menghasut dan membujuk para pengikut diminta untuk diproses hukum untuk memberikan efek jera.
Seperti disebutkan diatas, eks Gafatar asal NTB telah tiba di Mataram beberapa waktu lalu dari Kaltim, begitu tiba di Bandara Internasional Lombok langsung di jemput Kepala Kesbangpoldagri NTB dan Kepala Dinsos NTB. Untuk sementara eks gafatar yang dipulangkan ini di tampung di rumah perlindungan dan trauma centre Dinsos NTB yang bertempat di Majeluk, Mataram. Hal ini dalam rangka pembinaan sementara dan pendataan sebelum mereka dipulangkan ke kampung halaman masing-masing.(K-A)
Komentar