KabarNTB, Sumbawa Barat – Kepala Kantor Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Kabupaten Sumbawa Barat, Suharno mengungkapkan bahwa pengguna Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) di Sumbawa Barat masih minim.
Dia menilai masyarakat masih takut dan malu untuk menggunakkan MKJP Seperti IUD, Implan dan sebagainya.
‘’Untuk pengguna Metode kontrasepsi Jangka Panjang di Sumbawa Barat ini masih minim, bisa dibilang hanya 0,1 % di daerah ini yang menggunakkan MPJP tersebut, hal ini dikarenakkan masyarakat yang relative masih enggan untuk ber KB’’ kata Suharno, kepada KabarNTB, Senin (26/9/16)
Suharno mengatakan, untuk MKJP seperti IUD, Implan, MOW, MOP dan sebagainya dari provinsi mentargetkan untuk tahun ini sebanyak 80 % yang menggunakkannya.
‘’Masyarakat kita kebanyakkan hanya berani menggunakkan metode kontrasepsi jangka pendek seperti Suntik, Pil, dan Kondom, itupun yang menggunakkan metode kontrasepsi jangka pendek hanya sedikit, maka tugas kami saat ini adalah memaksimalkan program KB ini secara keseluruhan dengan berbagai sosialisasi dan bekerjasama dengan semua elemen masyarakat’’ lanjutnya.
Di sisi lain, Suharno menambahkan bahwa dirinya ingin merubah mindset masyarakat terhadap KB yang selama ini dianggap hanya menangani masalah KB saja,
‘’Kami ingin merubah mindset masyarakat terhadap kinerja BKKBN, kami di kantor ini bukan hanya menangani KB saja, tetapi ada 3 hal yang kami layani, yaitu Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Program KB’’ tutupnya.(K-A)
Komentar