KabarNTB, Mataram – Kepala seksi data dan informasi BMKG NTB, Luhur Tri Uji Prayitno mengatakan wilayah NTB pada tahun ini untuk bulan september masih berada di musim kemarau.
BMKG membagi wilayah NTB menjadi 21 Zom ( zona musim ) artinya pengelompokan wilayah musim berdasarkan clusturing, jadi secara keseluruhan pada awal sepetember seluruh Zom yg ada di NTB ini memasuki musim kemarau.
Menurutnya, wilayah NTB yang paling lambat masuk musim kemarau adalah Bima, awal musim kemarau di NTB bervariasi yakni ada dibulan Maret dan April. Namun seperti saat ini walaupun NTB masuk musim kemarau tetapi kadang terjadi hujan.
Hal itu menurut Luhur dikarenakan permukaan laut indonesia di selatan Jawa yang mengelilingi wilayah NTB, Bali Nusra suhunya cukup hangat atau panas, hal inilah yang menyebabkan di NTB bisa hujan.
“Kita pantau terus suhu dipermukaan laut indonesia,sekarang suhunya hangat yang berpotensi menimbulkan pertumbuhan awan yang hal inilah yang menyebabkan terjadinya hujan “kata Luhur Tri Uji Prayitno, kepada KabarNTB di Mataram, Rabu (14/9/16).
Namun jika dilihat secara historis, dikatakan Lahur seharusnya pada bulan Juli normal permukaan laut di NTB,Bali dan Nusra seharusnya dingin namun untuk tahun ini suhunya hangat.
BMKG menetapkan atau merilis awal musim hujan berada pada bulan November dan paling akhir adalah bulan Desember.
“ Jadi bervariasi karena di NTB terbagi menjadi 21 zona musim, seperti di Lombok Barat dan Lombok Tengah bagian selatan. Lombok Barat diprediksi awal musim hujannya pada bulan november kedua sampai Desember, satu dengan sifat hujannya diatas normal dimana perbandingan dengan normalnya itu sama. Sedangkan di lombok tengah bagian selatan November dan Desember,” pungkas Luhur.(K-Y)
Komentar