KabarNTB, Mataram – DPRD Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mengecam tegas kekerasan terhadap muslim Rohingya di negara bagian Rakhine, Myanmar. Wakil Ketua DPRD NTB dari Fraksi PKS Abdul Hadi mengatakan, apa yang terjadi pada muslim Rohingya merupakan tindakan kejahatan kemanusiaan yang ditekankan kepada agama tertentu.
Menurutnya, Komisi I DPR RI sedang melakukan kajian dan analisa terhadap apa yang dialami muslim Rohingya di Myanmar.
“Kami sepakat jika pemerintah memutuskan hubungan diplotik, mencabut keanggotaan Asean, dan melaporkannya ke PBB,” ujarnya di gedung DPRD NTB,Senin (28/11)
Organisasi kemanusia itu, kata dia, telah merilis informasi bahwa kekerasan di Rohingya tidak hanya dilakukan oleh masyarakat sipil, tetapi juga dibantu secara sistematis oleh militer
“Jika itu benar, ini harus disikapi secara serius karena disebutkan sekitar 820 rumah dihancurkan di lima desa utara Rakhine dalam kurun tanggal 10-18 November lalu. Kini, sudah ribuan warga Rohingya terpaksa melarikan diri mencari suaka ke negara lain sejak konflik pertama meletus,” kata Hadi
Lebih lanjut Hadi mengatakan kekerasan yang dialami oleh Rohingya itu seakan mengingatkan kepada berbagai kejahatan kemanusiaan genosida yang pernah terjadi dalam sejarah kelam manusia.
Ia menambahkan, Indonesia memiliki peran penting dalam menyuarakan ketidakadilan yang dirasakan muslim Rohingya. Hadi melanjutkan, segala bentuk tindak kejahatan kemanusiaan juga tidak sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung dalam undang-undang dasar Indonesia.
“Perilaku yang tidak manusiawi bertentangan dengan UU kita, ini menjadi suatu kewajiban bagi politik luar negeri Indonesia,” kata dia.
Sebagaimana diketahui, di beberapa titik di negara bagian Rakhine, aksi militer Myanmar menyebabkan korban berjatuhan. Apapun yang melatar belakangi peristiwa berdarah tersebut, militer tidak dibenarkan menyerang sipil dan menciderai hak-hak dasar muslim Rohingya.
Menyaksikan dan mencermati represi yang dilakukan oleh militer Myanmar kepada muslim Rohingya di sebelah utara negara bagian Rakhine, Hadi juga menyatakan bahwa Islam mengutuk kekerasan.
“Bahkan tidak ada satupun agama dan ideologi di dunia ini yang membenarkan cara-cara kekerasan dalam kehidupan. Umat Islam umumnya ikut merasakan kepedihan yang sangat luar biasa atas peristiwa yang menimpa saudara-saudara seiman yang berada di Myanmar,” tambahnya.(K-Y)