KabarNTB, Sumbawa Barat – Harapan Pemda Sumbawa Barat agar Bandar Udara (Bandara) Sekongkang sudah dianggap memenuhi syarat untuk dihibahkan ke Kementerian Perhubungan agar bisa segera dioperasikan.
Kemenhub sebelumnya telah dua kali menurunkan tim ke Bandara Sekongkang untuk melakukan verifikasi dan evaluasi kelayakan bandara yang dihajatkan sebagai pembuka jalur conectivitas antar wilayah itu.
“Dari dua kali tim Kementerian yang diturunkan, terakhir tim tekhnis, menyatakan sudah memenuhi syarat untuk dihibahkan. Menurut mereka (tim Kemenhub) tinggal pakai saja. Hari rabu ini (besok, 15 maret 2017) akan bertemu dengan Pak Menteri (Perhubungan) terkait masalah bandara dan Dermaga Pelabuhan Lalar,” ungkap Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo) Sumbawa Barat, H Mashur Yusuf, Senin 13 maret 2017.
Pemerintah Daerah, kata H Mashur, sebelumnya, telah memperbaiki run way (landasan pacu) Bandara Sekongkang dari aspal biasa menjadi hotmix. Fasilitas penunjang berupa terminal keberangkatan dan kedatangan juga sudah dibangun. Jika hibah terealisasi, Kemenhub tinggal membangun kantor dan rumah dinas pegawai Bandara.
“Tim Kemenhub memang menanyakan soal FS (Fisibility study) dan rencana induk pengembangan (RIP) Bandara. Karena Bandara ini kita (Pemda) ambil alih dari swasta, jadi belum ada. Kalau Pak Bupati menginginkan agar dihibahkan apa adanya saja dulu. Ya inilah kondisi yang akan kita hibahkan. Nanti setelah hibah terealisasi, kalau ada kekurangan Kemenhub bisa melengkapi,” ucapnya.
Ditanya soal target pengoperasian Bandara tersebut, H Mashur menyatakan, Pemda tidak menetapkan batas waktu tertentu.
“Targetnya bagaimana hibah bandara itu diterima aja dulu oleh Kemenhub. Karena kalau sudah dikelola Kemenhub, maka kepastian operasionalnya bisa lebih cepat,” tandasnya.
Kemenhub sendiri, rencananya akan mengoperasikan Bandara Sekongkang sebagai Bandara yang akan melayani penerbangan perintis. Pemda Sumbawa Barat sejak beberapa tahun terakhir terus berupaya agar bandara tersebut segera dioperasikan sebagai salah satu alternatif transportasi dan membuka conectivitas antar wilayah dalam rangka pengembangan potensi wilayah (pariwisata dan investasi) dan perekonomian masyarakat.(EZ)
Komentar