KabarNTB, Sumbawa Barat – Masyarakat diminta waspada dan tanggap jika melihat situasi mencurigakan yang berpotensi menjadikan anak – anak sebagai korban tindak kekerasan, pelecehan seksual, atau tindakan kriminal lainnya. Termasuk jika melihat kondisi mencurigakan dalam hubungan antara anak dengan orang-orang terdekat mereka.
“Ini penting untuk diketahui masyarakat, karena mayoritas dari belasan kasus kekerasan atau pelecehan seksual terhadap anak justeru dilakukan oleh orang dekat mereka sendiri,” ujar Sekretaris Dinas Sosial, Sumbawa Barat, Manurung, kepada Kabar NTB, Kamis 16 Maret 2017.
Salah satu kasus yang terungkap di awal tahun 2017 ini, adalah kasus pelecehan seksual oleh ayah kandung di salah satu desa di Kecamatan Poto Tano yang saat ini sedang diproses hukum di Kepolisian Resor Sumbawa Barat.
Ironisnya, tindakan ayah kandung korban telah berlangsung selama empat (4) tahun atau sejak korban berumur 12 tahun (sekarang korban berumur 16 tahun) dan baru diketahui setelah korban curhat kepada temannya tentang kondisi yang dialami selama bertahun-tahun itu. Si teman lalu mengajak korban melaporkan kasus tersebut kepada pihak terkait dan ditindaklanjuti ke Kepolisian. Modus pelaku ketika akan menggauli korban adalah mengajaknya ikut turun melaut lalu melampiaskan nafsu bejatnya diatas perahu.
“Kasus ini menjadi gambaran betapa ancaman terjadinya tindakan kekerasan, pelecehan seksual dan lain sebagainya terhadap anak bisa terjadi dimana saja dan oleh siapa saja, tidak terkecuali orang terdekatnya,” sebut Manurung.(EZ)
Komentar