KabarNTB, Sumbawa Barat – Festival Pesona Mantar di Kabupaten Sumbawa Barat, resmi dibuka dengan pemukulan gong oleh Bupati, HW Musyafirin didampingi wakil bupati Fud Syaifuddin, Kadis Pariwisata NTB, L Muhammad Faozal, serta forum komunikasi pimpinan daerah KSB, di Desa Tapir, Kecamatan Seteluk, Minggu 2 April 2017.
Kepala Dinas Pariwisata KSB, IGB SUmbawanto, mengatakan Festival Pesona Mantar yang akan berlangsung sampai 8 April mendatang, menjadi pembuka rangkaian kegiatan Festival Pesona Tambora 2017.
Rangkaian Festival Pesona Mantar ini telah dimulai sejak 1 april 2017 dengan kegiatan pelatihan dan seminar juri paralayang tingkat nasional yang dilanjutkan dengan Kejurda Paralayang NTB di Desa Mantar, Kecamatan Poto Tano, 2 – 4 april.
Acara pembukaan di Tapir, dimeriahkan dengan event olahraga budaya khas Tana Samawa, Barapan Kebo yang diikuti oleh 320 pasang kerbau terbaik dari Sumbawa dan Sumbawa Barat. kepala Dinas Pariwisata NTB, L Muhammad Faozal dan Kapolres KSB, AKBP Andy Hermawan sempat mencoba sensasi menaiki ‘kareng’ menjadi joki kerbau karapan sebagai pembukaan.
Pada tanggal 3 April mendatang akan dilangsungkan seminar pengembangan pariwisata KSB yang akan diikuti oleh ASITA, PHRI dan Badan Promosi Pariwisata, serta travel agent dari Bali dan NTB. Kegiatan akan dilanjutkan 4 April dengan pentas budaya yang akan dilaksanakan di Puncak Mantar sekaligus penutupan Kejurda Paralayang NTB.
“Puncak acara Festival Pesona Mantar akan ditutup dengan pelepasan atlet lari marathon 320 km yang akan diikuti oleh para pelari dari seluruh Indonesia menuju Tambora di Kabupaten Dompu,” kata Sumbawanto.
Pemerintah KSB mengharapkan Festival Pesona Mantar dan rangkaian kegiatan didalamnya akan menghasilkan output berupa rekomendasi sebagai acuan untuk pengembangan pariwisata kedepan.
“Pemerintah Provinsi NTB bergembira dan sangat mendukung upaya-upaya yang dilakukan Pemerintah KSB dalam pengembangan pariwisata di KSB dan menjadikan daerah ini sebagai destinasi wisata NTB yang punya daya saing untuk dijual sebagai bagian promosi Wisata NTB,” ujar Kadis Pariwisata NTB, L Muhammad Faozal.
Sementara Bupati Sumbawa Barat, HW Musyafirin, berharap agar Festival Mantar bisa membawa KSB dengan potensi pariwisata yang dimiliki menjadi lebih dikenal di dunia.
“Banyak sekali spot-spot pariwisata berskala lokal, nasional maupun internasional di KSB. Ada ombak untuk surving di Sekongkang yang sudah mendunia, ada gugusan Gili Balu (Pulau-Pulau kecil) yang eksotik di Selat Alas, dan yang unik dan satu-satunya di Dunia, ada Mantar dengan budaya dan site paralayangnya,” ujar Bupati.
Dalam kesempatan tersebut bupati juga menyatakan komitmen untuk membackup penuh pengembangan pariwisata baik dari segi kebijakan maupun pengalokasian anggaran.(EZ)
Komentar