KabarNTB, Sumbawa – Masyarakat Kabupaten Sumbawa yang tergabung dalam Gerakan Masyarakat Anti Rasis
(GEMA), Rabu 18 April 2017 pagi tadi, menggelar aksi damai mengecam tindakan penghinaan berbau rasis yang dilakukan Steven Hadisuryo Sulistyo kepada Gubernur NTB, TGH M Zainul Majdi (Tuan Guru Bajang – TGB) di bandara Changi Singapura, 9 April 2017 lalu.
Massa GEMA Sumbawa, berkumpul sekitar pukul 08.30 wita di depan kantor Bupati Sumbawa. Dalam orasinya, GEMA menegaskan, penghinaan dengan melontarkan kata- kata kotor yang tidak pantas dan bersifat rasis kepada seorang pimpinan daerah sekaligus ulama yang ditokohkan oleh masyarakatnya, adalah perbuatan biadab.
“Bukan hanya TGB dan istri sebagai korban yang terluka hatinya akibat penghinaan ini, kami warga kabupaten Sumbawa yang menjadi bagian dari NTB dan sebagai masyarakat pribumi juga sangat terluka,” ujar Faizal Salim, orator GEMA.
Gerakan yang terdiri dari berbagai Ormas dan komponen masyarakat itu, menilai kasus penghinaan yang dilakukan Steven terhadap TGB berpotensi besar menimbulkan perpecahan bangsa. Karena itu, mereka menuntut agar Polisi segera menindaklanjuti kasus tersebut dan menangkap pelakunya.
“Meski TGB telah memaafkan pelaku, tetapi proses hukum harus ditegakkan seadil-adilnya di negara ini. Tidak ada suku, ras atau siapapun dari latar belakang apapun yang punya posisi istimewa didepan hukum. Semua warga negara harus diperlakukan sama,” tegas GEMA.
Selain itu massa GEMA juga menyuarakan gerakan Indonesia Bebas Rasis, serta mendesak Kepolisian untuk segera bertindak agar kasus pelecehan dan penghinaan yang dilakukan Steven terhadap ulama dan panutan masyarakat NTB tidak terulang dan menjadi kebiasaan yang diikuti orang lain dikemudian hari.
“GEMA mendukung penuh upaya bersama untuk menjaga keutuhan NKRI serta marwah bangsa agar terbebas dari rasis serta diharapkan peran aktif pemerintah untuk segera merespon setiap isu yang berkembang di tengah masyarakat demi terciptanya kerukunan umat beragama,” harap GEMA.(JK)
Komentar