KEK Selat Alas dan Samota akan ‘Dijual’ di NTB Investment Forum 2017

KabarNTB, Mataram – Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Selat Alas dan Samota (Teluk Saleh Moyo dan Tambora) di Pulau Sumbawa akan masuk dalam empat item kawasan unggulan Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) yang akan dipromosikan dalam event NTB Investment Forum yang akan dihelat pada bulan Oktober 2017 mendatang.

Selain KEK Selat Alas dan Samota, dua kawasan ekonomi khusus lainnya yang akan dipromosikan di event yang akan dihadiri para investor dari dalam dan luar negeri itu adalah KEK Mandalika Lombok Tengah dan Global Hub Lombok Utara.

Pulau Kenawa, salah satu pulau kecil di gugusan Gili Balu’ yang masuk dalam kawasan Green KEK Selat Alas

 

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) NTB, HL Gita Aryadi kepada KabarNTB di Mataram, Jum’at 31 Maret 2017, mengatakan, progres pembangunan sejumlah kawasan ekenomi khusus itu akan lebih nampak di pelaksanaan NTB Investment Forum oktober nanti. Saat ini pemrov NTB telah mempromosikan event tersebut melalui media nasional. Tujuannya agar keempat kawasan unggulan NTB itu menjadi potensi yang menarik dan diminati para investor.

Keempat kawasan unggulan NTB itu, menurutnya, memiliki karakteristik yang berbeda. KEK Mandalika domainnya pariwisata, Global Hub memiliki tiga ikon yakni pelabuhan, kilang minyak, dan kota baru. Sedangkan Samota Agro Industri dalam arti luas pertanian, perikanan, peternakan termasuk pariwisatanya. Dan Green KEK Alas, domainnya pariwisata.

“Saat ini investasi di Tambora (masuk kasawasan Samota) sudah terlihat, yakni perkebunan tebu. Kedepan potensi Dompu sebagai penghasil jagung dan peternakan akan dikembangkan dengan menggundang para peneliti untuk mencari formulasi yang tepat agar dalam pola pengembangannya bisa memberikan keuntungan yang lebih besar,” urai Gita.

Sejak digagas pada 2012 – 2013, road map Tambora Menyapa Dunia, sambung Gita, yang diambil adalah momentum peristiwa letusan Tambora untuk menarik perhatian dunia yang diharapkan berimbas pada timbulnya gelombang investasi yang datang ke NTB.
Menurutnya bukan hanya hingar bingar (noise) penyelenggaraan, namun gaung besarnya (voice) yang ingin dicapai dari Tambora Menyapa Dunia adalah investasi.

“Kita ingin momentum Tambora dapat berdampak pada arus investasi di NTB, tidak hanya di Pulau Lombok saja, namun akan terjadi di Pulau Sumbawa, dengan andalan Samota dan KEK Selat Alas,” sebutnya.

Menurutnya, inisiatif Program Green KEK di Selat Alas dengan keberadaan potensi pulau-pulau kecilnya itu, juga sangat relevan dengan kunjungan Gubernur NTB ke Provinsi Jeju Korea Selatan untuk menghadiri dan menjadi pembicara pada International Green Island Forum (IGIF), pada pertengahan bulan Februari lalu.

“Ke depan konsep pembangunan hijau (Green Development) sesuai dengan paradigma pembangunan hijau yang selalu memperhatikan kelestarian lungkungan. Kemudian variannya diperkecil lagi untuk bagaimana green energy, green tekhnology diterapkan dalam konsep pembangunan,” demikian Gita Aryadi.(Yus)

Komentar