KabarNTB, Sumbawa – Setelah resmi dikukuhkan hari selasa (15/5) kemarin, Askab PSSI kabupaten Sumbawa bergerak cepat membangun sepakbola yang dimulai dari desa.
“Kami mulai dari kompetisi tingkat desa. Kemudian tingkat kecamatan dan zona. Selanjutnya dua Tim terbaik dari masing masing zona berlaga ditingkat kabupaten,” ungkap A Rahman Hatta M.Si, Ketua Askab PSSI Sumbawa.
Untuk mendukung konsep membangun sepakbola dari desa tersebut, pihaknya membagi Sumbawa dalam 4 zona, meliputi zona barat, timur, selatan dan utara.
“Ada dua lapangan yang disiapkan dimasing-masing zona. PSSI hanya memberi dukungan dalam bentuk fasilitas dan perangkat pertàndingan berupa wasit, hakim garis, instruktur pertandingan dan bola,” tuturnya.
Dari konsep demikian, Atta optimis atmosfir sepakbola Sumbawa akan kembali seperti diera tahun 90 an, dimana penonton datang berjubel menyaksikan pertandingan sepakbola.
“Kalau atmosfirnya sudah seperti itu, prestasi sepakbola akan menyusul,” paparnya.
Mengenai kemungkinan Askab PSSIvSumbawa merekrut pelatih dari luar, Atta mengatakan keinginan itu terbentur ketersediaan dana.
“Ada empat pemain sumbawa yang berlaga di liga 2. Merekalah duta sepakbola Sumbawa dan dari merekalah mata pelatih national terbuka kemudian melirik sepakbola Sumbawa,” tandasnya.
Empat pemain lokal yang berlaga di liga 2 itu adalah Rahmat Hidayat yang bermain di Bali United, kemudian Rosi Akbar, Yudi Ihtiar, Wirahadikusuma, dan Fitra yang keempatnya bermaim di klub Persatu, Tuban.(Van)
Komentar