KabarNTB, Sumbawa Barat – Ratusan masyarakat lanjut usia (Lansia) dan penyandang cacat (disabilitas) di Kelurahan Menala, Kecamatan Taliwang, Sumbawa Barat (KSB) terlihat sumringah ketika hadir di aula kantor kelurahan setempat, Rabu pagi 3 Mei 2017.
Para Lansia dan penyandang disabilitas itu, merupakan masyarakat KSB pemegang kartu Pariri, ‘kartu sakti’ yang merupakan bagian dari program pengentasan kemiskinan yang digulirkan Pemda KSB dimana setiap pemegangnya, berhak atas santunan seniali Rp 250 ribu per bulan.
Ya, hari ini para pemegang Kartu Pariri itu akan mulai menerima santunan yang diberikan oleh pemerintah KSB. Dan yang lebih membahagiakan, untuk pencairan pertama ini mereka akan langsung menerima santunan untuk empat bulan (Januari – April 2017) yang disalurkan langsung ke rekening atas nama mereka di salah satu bank swasta yang ditunjuk Pemda KSB.
“Untuk pencairan pertama ini setiap pemegang kartu berhak atas santunan senilai total Rp 1 juta. Uang itu bisa langsung mereka cairkan atau tetap berada di rekening dan diambil sewaktu-waktu terserah mereka. Yang jelas setiap bulan santunan akan secara otomatis masuk ke rekening pemegang kartu pariri,” jelas Sekretaris Dinas Sosial KSB, Manurung, kepada KabarNTB, disela-sela kegiatan di kantor Lurah Menala.
Kelurahan Menala, merupakan yang pertama mendapat giliran untuk pencairan santunan tersebut. Para pemegang Kartu Pariri wajib hadir langsung untuk diambil specimen tandatangannya oleh petugas bank. Dengan demikian, dana santunan yang masuk ke rekening tidak bisa dicairkan kecuali oleh pemegang kartu itu sendiri.
“Untuk desa/kelurahan lain akan dijadwalkan secara bergiliran, mengingat proses pencairan yang pertama ini memakan waktu cukup lama. Tapi target kita selesai sebelum akhir bulan mei ini,” imbuh Manurung.
Total jumlah pemegang Kartu Pariri di KSB 4.542 orang. Jumlah tersebut terdiri dari 676 orang penyandang disabilitas dan 3.776 orang Lansia. Data tersebut kata Manurung, diupdate setiap bulan untuk memastikan validitasnya. Karena bisa jadi berkurang atau bisa saja bertambah.
“Penyaluran ini kita lakukan sambil melakukan update data penerima disetiap desa/kelurahan. Informasi ada yang meninggal dunia ada juga yang masuk data sebagai penerima baru. Data ini yang kita pakai untuk penyaluran setiap bulan. Mulai bulan mei ini penyaluran akan berlangsung tiap bulan,” demikian Manurung.(EZ)
Komentar