KabarNTB, Sumbawa – Peristiwa kebakaran hebat yang menghanguskan hampir keseluruhan bangunan wisma daerah Kabupaten Sumbawa, NTB, Selasa pagi 11 Juli 2017, belum dapat dipastikan penyebabnya.
Namun dari laporan wartawan KabarNTB, Jacky Hasan di lokasi, menyatakan, sejumlah saksi mata menyebutkan api pertama kali muncul dari bangunan sebelah kiri belakang bangunan wisma berlantai dua itu dan dengan cepat menyebar ke seluruh bangunan.
“Sekitar pukul 10.00 wita sudah melalap hampir keseluruhan bangunan wisma. Tiga unit mobil pemadam kebakaran dan mobil water canon milik Polres Sumbawa dikerahkan untuk membantu memadamkan api,” ungkapnya.
Api yang dengan cepat menghaguskan bagian atas dan atap bangunan cagar budaya peninggalan yang masih menggunakan material kayu itu, baru bisa dipadamkan sekitar pukul 11.30 wita.
Sementara itu, ribuan masyarakat dari pemukiman disekitar Wisma langsung berdatangan memadati lingkungan Wisma. Sebagian dari mereka ada yang mencoba membantu petugas untuk melakukan pemadaman meski tidak bisa berbuat banyak.
“Saat ini hanya sekitar 20 persen dari total bangunan yang tersisa dan para petugas dari Pemadam kebakaran Pemda serta Aparat Kepolisan, TNI dibantu masyarakat masih melakukan pemadan sisa-sisa api yang tersisa di puing-puing bangunan,” jelasnya
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu dan bangunan Pendopo Bupati yang terletak hanya beberapa meter dari bangunan wisma juga tidak terimbas kebakaran tersebut. Namun akibat peristiwa tersebut, Jalan Kartini dan sejumlah ruas jalan lainnya disekitar Wisma daerah ditutup karena macet dan dipenuhi warga. Saat ini seluruh areal wisma sudah dipasangi garis polisi.
Sementara itu wakil bupati Sumbawa bersama Forum Komunikasi Pemerintah Daerah (FKPD) langsung menggelar rapat terbatas. Belum ada pernyataan resmi dari Pemerintah Daerah Sumbawa terkait penyebab musibah kebakaran itu.
Wakil ketua DPRD Sumbawa, A Rafiq yang ditemui dilokasi meminta masyarakat untuk tidak berspekulasi terkait penyebab peristiwa itu.
“Kita harapkan masyarakat tetap tenang dan tidak perlu membuat spekulasi atau isu ditengah masyarakat atau di media sosial tentang musibah ini. Percayakan kepada pemerintah daerah dan aparat berwenang,” katanya.(JK/EZ)
Komentar