Wabub Sumbawa Harapkan BBGRM Picu Semangat Gotong Royong

KabarNTB, Sumbawa – Wakil Bupati Sumbawa, H Mahmud Abdullah meresmikan pencanangan gerakan Bulan Bahakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) ke – XIV di Kecamatan Lenangguar Rabu, 5 juli 2017.

Dalam sambutannya wabup mengharapkan kegiatan BBGRM ke – XIV pada 2017 dapat memicu semangat budaya gotong royong masyarakat atau semangat “Basiru ” dalam adat Samawa, sehingga mampu menjadi kekuatan bersama dalam menyukseskan pembangunan yang berkelanjutan.

“Dengan adanya kegiatan kita harapkan dapat membantu perkembangan desa di Kabupaten Sumbawa yang berstatus “maju” yang baru mencapai 10 desa (6,37%), selebihnya status “berkembang” sejumlah 90 desa (57,32%), status “tertinggal” sebanyak 51 desa (32,48%), dan masih ada 6 desa (3,82%) berstatus “sangat tertinggal”.

“Disamping itu, semangat kebersamaan dan kegotongroyongan diharapkan dapat terus tumbuh dan berkembang dalam masyarakat di desa sehingga mampu mengembangkan kemandiriannya dalam menyelenggarakan tata kelola pemerintahan desa yang baik, menuju Sumbawa yang hebat dan bermartabat, “ Kata Haji Mo’ sapaan akrab Wabup.

Pada kesempatan tersebut, Wabup juga mengingatkan, bahwa penyelenggaraan pemerintahan dari pusat sampai ke daerah hinggake tingkat desa merupakan rangkaian yang tak terpisahkan, dengan kewenangan secara berjenjang yang diatur dengan peraturan perundang-undangan.

Artinya, berbagai program ataupun permasalahan yang timbul harus bisa diselesaikan dengan baik sesuai dengan kewenangan yang ada. Permasalahan-permasalahan yang timbul di desa misalnya, sedapat mungkin bisa tuntas di tingkat desa, dengan tetap berkoordinasi dengan pemerintah kecamatan dan kabupaten.

Karenanya ia mengingatkan kepada seluruh kepala desa dan perangkat desa serta lembaga-lembaga terkait, agar dapat memberdayakan seluruh potensi yang ada, dengan tetap mengacu kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta melakukan koordinasi dengan pemerintah kecamatan dan perangkat-perangkat daerah terkait.

“Pemda memberikan apresiasi kepada kecamatan-kecamatan dan desa-desa yang mampu menggali dan mengembangkan potensi yang ada di wilayahnya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” tambahnya.

Diantaranya ada beberapa desa yang hari ini dideklarasikan sebagai desa ekowisata, yaitu Desa Pernek, Desa Batu Dulang, Desa Songkar, Desa Pelat, dan Desa Marente. Desa-desa tersebut telah melakukan beberapa inovasi, melalui pemberdayaan masyarakat yang ditunjang dengan adanya rencana tapak dari KPH Batu Lanteh.

Sementara itu  Plt. Camat Lenangguar, Syahruddin, menyampaikan gambaran umum situasi dan kondisi terkini Kecamatan Lenangguar, yang terdiri dari empat desa, Desa Lenangguar, Tatebal, Ledang Belaga.

Dalam rangka meningkatkan semangat gotong royong di tengah masyarakat sebagai wujud semangat BBGRM ke XIV pemerintah Kecamatan Lenangguar bersama pemerintah desa dan aparatur terkait lainnya telah melakukan kegiatan gotong royong masyarakat pada masing-masing desa dengan berbagai kegiatan.

“Pemerintah desa Lenangguar melalui APBDes tahun 2017 memprioritaskan penyelesaian pembangunan panggung hiburan senilai 8 juta rupiah dengan ukuran lantai panggung seluas 6×12 meter, dan dapat diselesaikan dengan tepat waktu berkat dukungan dan partisipasi masyarakat,” ungkapnya.

Sementara itu Kepala Dinas PMD Kabupaten Sumbawa, M. Ikhsan Safitri, dalam laporannya menyampaikan, Kegiatan BBGRM yang mulai dicanangkan sejak tahun 2005 untuk merevitalisasi dan mengangkat marwah gotong royong ini ke posisi yang seharusnya.

Kegiatan yang dilaksanakan dalam pencanangan BBGRM yaitu penyerahan secara simbolis bantuan kepada masyarakat yang berasal dari BUMN dalam hal ini Bank BRI, BUMD, dan dinas instansi terkait, pelepasan bibit ikan di kolam rakyat dan penyerahan secara simbolis bantuan keuangan kepada pemerintah desa.

Termasuk bagi petani miskin melalui BUMDes yaitu dengan program Desa Bebas Rentenir yaitu Kredit Sahabat di 10 kecamatan 75 desa di Kabupaten Sumbawa. Hingga hari ini dari 75 desa yang menjadi sasaran program desa bebas rentenir sudah terealisasi 43 desa dengan jumlah anggaran 8,7 miliar rupiah.(JK)

Komentar