KabarNTB, Sumbawa Barat – Melihat seorang pemimpin yang blusukan dan melihat kondisi rakyat yang dimpimpinnya sudah menjadi hal yang lumrah.
Tapi melihat pemimpin yang ikut berjibaku bekerja bersama masyarakat mungkin menjadi pemandangan langka. Apalagi jika pekerjaan yang dilakukan adalah pekerjaan berat yang membutuhkan kondisi fisik prima.
Itu dilakukan oleh Wakil Bupati, Fud Syaifuddin dan Kapolres Sumbawa Barat, AKBP Andy Hermawan. Tidak tanggung-tanggung, kedua pemimpin ini ikut serta memikul rumah panggung milik warga yang akan dipindahkan dan direhab dalam program bedah rumah di Desa Sapugara Bree Kecamatan Brang Rea, Selasa pagi 15 Agustus 2017.
Kades Sapugara Bree, Andi Subandi, menyatakan cukup terkejut ketika kedua pemimpin itu, bersama Komandan Ramil Taliwang, Kapten Agus, langsung masuk ke kerumunan warga disekitar rumah dan ikut masuk ke bawah kolong mengangkat rumah dimaksud. Kehadiran para pemimpin itu, kata Andi, menjadi motivasi bagi masyarakat.
“Alhamdulillah gotong royongnya sukses dan proses pemindahan berlangsung lancar. Kami berterimakasih kepada pak Wabup, Pak Kapolres dan Koramil Taliwang yang telah ikut ambil bagian dalam kegiatan pagi ini,” ujar Andi.
Sebaliknya, Wabup Fud Syaifuddin menyatakan apresiasi terhadap masyarakat KSB yang terus mempertahankan tradisi gotong royong dalam pelaksanaan kegiatan sosial kemasyarakatan.
“Ketika banyak pihak yang terlibat, maka sebesar apapun pekerjaan yang dihadapi pasti akan selesai dengan baik. Silaturahmi dan kekompakan masyarakat juga terjaga dan ini menjadi kekuatan besar dalam mendorong percepatan pembangunan di daerah,” katanya.
Tradisi gotong royong yang menjadi salah satu tradisi turun temurun masyarakat Indonesia memang masih menjadi budaya di Kabupaten Sumbawa Barat, NTB.
Tradisi ini diperkuat dan digalakkan kembali oleh Pemda setempat dengan terbitnya Peraturan Daerah Nomor 3 tahun 2015 tentang Program Daerah Pemberdayaan Gotong Royong (PDPGR).
PDPGR merupakan program pemberdayaan berbasos gotong royong dengan melibatkan masyarakat, aparatur sampai ketingkat RT, Babinsa, Babinkamtibmas dan digerakkan oleh agent PDPGR yang dibentuk disetiap desa.
Salah salah satu program yang dipayungI PDGR adalah bedah rumah tidak layak huni. Untuk tahun 2017 ini Pemda KSB mengalokasikan anggaran 10 miliyar dari sekitar Rp 120 miliyar anggaran PDPGR, khusus untuk pembiayaan program bedah rumah.
Tahun 2016 lalu Pemda KSB juga berhasil menuntaskan program jambanisasi, program pembangunan jamban untuk keluarga tidak memiliki jamban. Tidak main-main, jumlah jamban yang berhasil dibangun dalam tempo 100 hati pertama bupati – wakil bupati KSB, HW Musyafirin – Fud Syaifuddin, mencapai 6.106 unit. Dan itu dilaksanakan dengan cara gotong royong.
Program ini sekaligus mengantarkan LSB sebagai daerah pertama di Indonesia yang tuntas buang air besar sembarangan (tubabas) dan mendapatkan penghargaan dari lembaga prestasi Indonesia Dunia (Leprid).(EZ)
Komentar