KabarNTB, Lombok Tengah – Pembangunan Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Negeri Lombok di Desa Puyung, Kecamatan Jonggat-Kabupaten Lombok Tengah akan menelan biaya hingga Rp 1,5 triliun.
Deputi Kementrian Pariwisata Bidang Pengembangan dan Kelembagaan Sumber Daya Manusia, HM Ahman Syah pada acara Istighosah bersama seluruh elemen warga Lombok Tengah, Kamis 10 Agustus 2017, menjelaskan, Kampus Poltekpar Negeri Lombok akan dibangun diatas lahan seluas 20 hektar.
“Anggaran yang dibutuhkan Rp 1,5 Triliun. Pada akhir tahun 2017 sudah bisa digunakan karena ditargetkan 28 ruang kuliah sudah bisa dibangun tahun ini. Tahun 2018 dilanjutkan dengan pembangunan laboratorium Poltekpar dengan anggaran Rp 180 Milyar,” ungkapnya.
“Kampus Poltekpar di NTB ini akan menjadi termegah di Indonesia,” tambahnya.
Menurut HM Ahman Syah, NTB merupakan salah satu daerah pilihan dalam pengembangan pariwisata, setelah Wakatobi dan Danau Toba. Hal ini ditunjang dengan program wisata halal (halal tourism) yang sedang dikembangkan pemda setempat.
“Selain ditargetkan sebagai sumber devisa terbesar, sektor pariwisata juga tidak mengakibatkan kerusakan lingkungan dan memiliki dampak paling cepat dalam mensejahterakan masyarakat,” imbuhnya.
Pembangunan Poltekpar pertama di Indonesia iyu, sambung HM Ahman Syah, sengaja diawali dengan acara Istigosah. Harapannya momentum ini bisa menjadi awal yang baik sekaligus menjadi petanda akan suksesnya pembangunan kampus berskala internasional tersebut.
“Semoga ini awal yang baik untuk kesuksesan pembangunan Poltekpar dan kemajuan industri pariwisata di Provinsi NTB,” katanya.
Acara itu turut dihadiri Wakil Gubernur NTB, HM Amin, Bupati Lombok Tengah, H Suhaili FT, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Kabupaten Lombok Tengah, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat dan Kepala Desa se-Kabupaten Lombok Tengah.(AW)
Komentar