Baju Seragam Gratis Siswa di KSB Segera Dibagikan

KabarNTB, Sumbawa Barat – Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat, melalui Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) terus berupaya mengejar target penuntasan Program Baju Seragam Gratis bagi siswa siswi baru di Kabupaten Sumbawa Barat.

Pihak Dikpora KSB terus melakukan pemantauan sekaligus pengawasan pengerjaan baju seragam di sejumlah penjahit yang ada, seperti dilakukan 28 September lalu di Kecamatan Poto Tano oleh Panitia Penerima Hasil Pekerjaan (PPHP) dan PPK.

Menurut Plt Kepala Dinas Dikpra KSB, Drs. Tajuddin, M.Si baju seragam tersebut ditargetkan segera mulai disalurkan bagi siswa. Untuk diketahui baju seragam tersebut akan dibagikan kepada 10.995 siswa Taman Kanak-kanak hingga SMA di Kabupaten Sumbawa Barat pada Tahun Ajaran 2016/2017 ini.

“Untuk membuat pakaian seragam  tersebut, telah disiapkan sekitar 250 penjahit lokal Sumbawa Barat. Jadi ada semangat pemberdayaan juga dalam pelaksanaan program ini,” jelas Tajuddin.

Tim dari Dikpora KSB meninjau proses pembuatan seragam gratis

Untuk memastikan berjalannya program tersebut, Bupati Sumbawa Barat, HW Musyafirin, pada Agustus lalu sempat meninjau langsung proses pemotongan dan penyimpanan kain yang akan dibuat seragam.

Saat itu Bupati didampingi Sekretaris Daerah H Abdul Azis, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penelitian Pengembangan (Bappeda dan Litbang), Plt Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga, Drs Tajuddin M.Si, Kabid Dikdas Dikpora Agus S.Pd dan jajarannya.

Tajuddin mengatakan, tempat yang dikunjungi ini hanya untuk pemotongan kain sesuai pola dan ukuran seragam siswa yang diserahkan pihak sekolah masing-masing, mulai dari seragam tingkat TK, SD/MI, SLTP/MTs dan SMA/SMK/MA. Setelah dipotong sesuai pola dan ukuran, kemudian didistribusikan ke tukang jahit.

“Kalau pemotongan kainnya kita laksanakan di sini (Kelurahan Dalam, Red), karena sesuai dengan hasil kesepakatan tukang jahit, dinas tidak ikut campur dalam mengambil keputusan. Kami hanya mengakomodir keputusan mereka. Kenapa harus ada pemotongan di satu tempat untuk mempermudah dan mempercepat kerjanya mengingat jumlah baju yang akan dibuat cukup banyak mencapai 10.995 stel, apalagi nanti akan ada pembuatan gelombang kedua untuk baju seragam Tahun Ajaran 2017/2018,” ungkapnya.(Ir)

 

Komentar