Gubernur Apresiasi Kontribusi IKIP Mataram untuk NTB dan Indonesia

 

KabarNTB, Mataram  – Gubernur NTB, TGH M Zainul Majdi (Tuan Guru Bajang – TGB) mengapresiasi Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Mataram yang telah turut membangun NTB terutama dalam dunia pendidikan.

Dalam sambutannya pada acara Wisuda Magister Pendidikan dan Sarjana Pendidikan Institut Keguruan Ilmu Pendidikan (IKIP) Mataram, di hotel Lombok Raya Mataram, Kamis 26 oktober 2017, TGB menyatakan IKIP Mataram, tidak hanya berkontribusi untuk NTB tetapi berkontribusi untuk Indonesia, hal ini dibuktikan dengan alumni IKIP Mataram yang mempersembahkan talentanya pada event-event Internasional, terlebih pada bidang olahraga.

Atas nama pemerintah Provinsi NTB dan bangsa Indonesia, TGB menyampaikan terima kasih kepada IKIP Mataram, yang melalui pendidikannya dapat melahirkan talenta-talenta yang baik dan talenta-talenta yang unggul, secara khusus dalam bidang olahraga.

“Saya berharap tidak hanya pada masa yang lalu dan sekarang IKIP bisa berkontribusi untuk NTB dan Indonesia dengan atlit-atlit yang berprestasi, baik di tingkat nasional dan internasional, tetapi saya berharap di masa yang akan datang kontribusi ini dapat terus ditingkatkan,” ucapnya.

TGB juga memaparkan, bahwa manusia atau populasi, jika diibaratkan peradabannya seperti satu tubuh manusia, maka posisi dari manusia dalam satu peradaban itu seperti ‘back bone’ (tulang belakang). Kita bisa lihat manusia, kalau tulang belakangnya bengkok maka akan susah melakukan sesuatu yang bermanfaat.

Sedangkan, kalau tulang belakangnya patah, walaupun badannya besar, secara fisik baik tetapi tulang belakangnya ada gangguan maka dia akan sulit untuk maksimal menggunakan potensinya. Maka pemuda adalah tulang belakang republik Indonesia, tulang belakang yang harus tegak. Dan tegaknya anak-anak muda itu adalah apabila anak-anak muda mampu memenuhkan diri dengan nilai yang cukup, keterampilan yang memadai dan di atas semua itu adalah karakter yang baik.

Di hadapan 791 wisudawan/wisudawati, TGB  menjelaskan bahwa Indonesia akan menghadapi Bonus Demografi, antara tahun 2020-2030 mendatang. Bonus tersebut menurut TGB merupakan karunia Allah SWT. Dalam sudut pandang agama, semua nikmat tentunya harus diisi oleh tanggung jawab, antara nikmat dan tanggung jawab adalah dua sisi dari satu mata uang yang sama. Ketika Allah memberi bonus demografi sebagai nikmat dan karunia, maka dimsisi yang lain ada tanggung jawab menggunakan bonus demografi tersebut untuk kemajuan bersama.

“Bentuk tanggung jawab tersebut adalah, memastikan bahwa anak-anak muda yang berada pada usia produktif adalah anak-anak muda yang memiliki karakter yang baik,” tegasnya.(By)

Komentar