Gubernur NTB Minta Presiden Tetapkan HPP Cabe dan Bawang

KabarNTB, Mataram –  Gubernur NTB, TGH M Zainul Majdi ( Tuan Guru Bajang – TGB) mengusulkan kepada Presiden Joko Widodo untuk menetapkan harga pembelian Pemerintah (HPP ) cabe rawit, cabe keriting, juga Bawang Putih dan Bawang Merah, guna meminimalisir dampak inflasi karena fluktuasi harga dari keempat komoditi pertanian tersebut.

“Kami sudah mengusulkan harga-harga untuk keempat komiditi ini, karena terus terang fluktuasi harga untuk komoditas ini, kadang-kadang membuat inflasi kita naik turun,” ujar TGB.

Fluktuasi harga cabe pada saat-saat tertentu, kata Gubernur, kadang-kadang  jatuh hingga ke level Rp. 4000. Tetapi terkadang sangat tinggi.  Dari fluktuasi tersebut, pada intinya petanilah yang pada akhirnya sangat dirugikan.

Presiden Jokowi bersama TGB saat berselfi di Pantai Kuta, Kawasan KEK Mandalika

“Pada saat-saat tertentu petani kita agak kesulitan menjual cabe mereka dengan harga yang baik,” ujarnya.

Usulan tersebut disampaikan langsung Gubernur kepada Presiden RI, saat menyampaikan sambutan selamat datang dan apresiasinya kepada Presiden Jokowi atas pembagian 2.700 sertifikat tanah kepada masyarakat NTB, sekaligus peresmian Masjid Nurul Bilad dan beroperasinya KEK MANDALIKA, di Pantai  Kute Lombok Tengah, Jum’at 20 Oktober 2017 lalu.

Gubernur TGB menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang tulus kepada Presiden Jokowi, juga mengungkapkan rasa syukur masyarakat NTB atas pembagian serfikat tanah tersebut. Dalam Bahasa sasak TGB sempat menyatakan kegembiran  ribuan masyarakat dari Lombok Tengah, Lombok Timur, Lombok Barat dan Kota mataram yang antusias menyambut kedatangan Jokowi.

“Demen” bapak ibu? Cemoh?,” tanyanya dalam bahasa sasak kepada masyarakat yang hadir,  yang dijawab pekik kegembiraan.

Kenapa senang, karena memang bagi warga NTB, kata TGB, memiliki tanah yang bersertifikat itu tak ternilai harganya.

“Betul-betul itulah yang menjadi harapan masyarakat Nusa Tenggara Barat sehingga mohon berkenan Pak Presiden supaya ditugaskan pak menteri untuk bisa diselesaikan semua tanah tanah yang belum bersertifikat milik warga Nusa Tenggara Barat, supaya bisa semuanya,” harap TGB.

Selain itu, TGB juga melaporkan kepada  presiden bahwa  sesuai dengan arahan presiden sebelumnya agar NTB fokus membangun daerah. Sesuai potensi unggulan yang dimiliki, yaitu; fokus pada pertanian dan Pariwisata. Sejak sembilan tahun yang lalu, kata TGB, NTB fokus pada dua sektor tersebut. Hasilnya sungguh menggembirakan. Produksi padi tahun ini meningkat 13,5 persen menjadi sebanyak 2,36 juta gabah kering giling.  Bahkan produksi jagung di NTB, setelah tahun lalu Presiden Jokowi menetapkan HPP,  berdasarkan ramalan kedua BPS tahun ini meningkat 95% dibanding tahun 2016. Jika produksinya tahun lalu sebanyak 1,2 juta ton, maka ramalan kedua dari BPS tahun 2017  menjadi 2,1 juta ton

Menutup rangkaian kunjungan kerjanya di Provinsi NTB, Presiden Jokowi sempat mengajak Gubernur NTB, untuk foto selfi sebagai salah satu trik dalam mempromosikan keindahan pariwisata di kawasan Mandalika. Presiden dan TGB berfoto selfi dengan latar Pantai Kuta, dalam Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika.(By)

iklan

Komentar