KabarNTB, Sumbawa – Ikatan Keluarga Lombok Sumbawa (IKLS) mengecam kegiatan pentas dangdut yang diisi saweran oleh penonton terhadap penyanyi bergaya erotis, karena berbau pornografi dan pornoaksi.
Ketua IKLS Sumbawa L Budi Suryata, mengatakan, IKLS dalam hal ini menyayangkan kegiatan saweran tersebut, menurut Budi, seharusnya kegiatan tersebut tidak boleh ada lagi.
“Kami mengecam kegiatan saweran tersebut, karena banyak ditonton oleh masyarakat termasuk anak-anak dibawah umur. Ini pasti akan menjadi pendidikan yang kurang baik bagi mereka, katanya.
Sebelumnya, seorang netizen memposting foto-foto kegiatan saweran di akun media sosial facebook. Aksi saweran itu berlangsung di kecamatan Labangka. Postingan itu sempat menjadi viral di facebook dan mendapat tanggapan beragam, termasuk hujatan dari para netizen lain.
L Budi yang juga ketua DPRD Sumbawa, merespon baik langkah cepat yang telah dilakukan oleh pemerintah kecamatan Labangka yang telah mengeluarkan surat edaran untuk menghindari agar kegiatan serupa tidak dilaksanakan lagi.
Edaran itu berisi empat poin penting seperti, untuk kegiatan sosial kemasyarakatan seperti khitanan / kawinan tidak boleh melewati dari Jam 00.00 Wita. Demikian juga dalam sebuah acara tidak dibenarkan adanya segala bentuk perjudian, minuman keras dan narkoba, serta dilarang melakukan joget saweran atau joget bebas yang bernuansa pornografi atau porno aksi.
“Kami harap tidak ada lagi kegiatan joget saweran di kabupaten Sumbawa, mengingat hal itu tidak sesuai dengan adat dan tradisi yang ada di Sumbawa yang menjunjung tinggi norma-norma keagamaan dan masyarakatnya sangat religius,” imbuh Budi.
“Hal tersebut juga sesuai dengan apa yang menjadi harapan Gubernur NTB yang melarang adanya joget saweran. Masih banyak adat yang layak ditampilkan seperti Cupak rantang, Rudat dan Gendang Beleq yang menjadi tradisi yang baik untuk turun temurun dan adat tersebut telah disepakati dalam forum IKLS,” tambahnya.(JK)
Komentar