Menteri ESDM : ‘Pembangunan PLTMG 350 MW se-Nusa Tenggara Ditargetkan Rampung 2018’

 

KabarNTB, Sumbawa – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan melakukan Video Conference dengan Bupati Sumbawa HM Husni Djibril, pada rangkaian acara Groundbreaking PLTMG se Nusa Tenggara dengan kapasitas 350 MW.

Acara tersebut dilaksanakan disela Peresmian PLTU Lombok Timur dengan total investasi lebih kurang sebesar Rp. 6 Trilyun oleh Presiden Jokowi yang dipusatkan di Lombok Timur pada Jum’at pagi 20 oktober 2017. Di Sumbawa, acara dipusatkan di PLTMG Labuhan Badas.

Menteri ESDM Ignasius Jonan menyampaikan bahwa pengembangan pembangkit listrik yang dibangun sendiri oleh PLN, bertujuan untuk pemerataan kelistrikan di Provinsi NTB dan NTT, dengan harapan kebutuhan listrik di Provinsi NTB dan NTT dapat teratasi.

Terkait pembangunan PLTMG se Nusa Tenggara, katanya, ditargetkan tuntas di Tahun 2018. Ia berharap dengan rampungnya proyek itu tidak ada kenaikan tarif dasar listrik.

Peresmian PLTG Lombok Timur oleh Presiden Jokowi

Sementara itu, Direktur PLN Sofyan Basir, menyampaikan kondisi kelistrikan di Indonesia saat ini sangat cukup dengan tidak ada pemadaman lagi karena devisit daya. Ini terjadi karena pembangkit di seluruh sistem besar kelistrikan mengalami surplus.

Pada kesempatan tersebut, Direktur PLN juga melaporkan project yang dilakukan Groundbreaking dan akan diresmikan yaitu Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap Lombok berkapasitas 150 Mega Watt yang berlokasi di Tanjung Karang Kota Mataram denga investasi Rp. 1,6 Trilyun, dan menyerap tenaga kerja kurang lebih 400 orang.

Sementara Pembangkit Listrik Tenaga Mesin dan Gas Bima dengan kapasitas 50 MW dengan total investasi Rp. 637 Milyar, akan menyerap tenaga kerja lebih kurang 300 orang.

Demikian juga PLTMG Sumbawa kapasitas 50 MW dengan total investasi Rp. 744 Milyar dengan penyerapan tenaga kerja 300 orang dan ditargetkan selesai pada Bulan Oktober 2018 yang akan datang.

Bupati Sumbawa HM Husni Djibril, dalam video conference tersebut menyampaikan pembangunan PLTMG Sumbawa 50 MW begitu menjanjikan untuk peningkatan investasi dan perekonomian masyarakat Sumbawa.

Bupati juga menyinggung tentang infrastruktur jalan. Ada beberapa daerah di Sumbawa yang masih terisolir yang saat ini infrastruktur jalan menuju daerah tersebut sedang dikerjakan belum tuntas. Kondisi ini, kata Bupati, terkendala masalah kelistrikan seperti di Kecamatan Ropang, Batulanteh, Orong Telu dan Labuhan Badas tepatnya di pulau Moyo dan Pulau Medang.

“Di wilayah tersebut Listrik hanya menyala 12 jam, artinya hanya hidup pada malam hari sedangkan untuk siang hari mati total,” ungkap Bupati.

Bukan itu saja, sambungnya, hampir semua investor yang datang ke Sumbawa dan ingin berinvestasi selalu mengeluhkan masalah listrik. Maka dengan adanya pembangunan PLTMG yang diperkirakan selesai satu tahun lagi, bupati berjanji akan mengundang kembali para investor tersebut untuk berinvestasi di Sumbawa.

“Dengan masuknya investor nantinya akan membawa dampak baik bagi ekonomi masyarakat Sumbawa,” katanya.

Selain masalah listrik, Pemda Sumbawa juga berharap adanya perhatian Pemerintah Pusat terhadap program-program strategis lainnya seperti infrastruktur jalan khususnya di daerah terisolir.

Sementara mengenai kelanjutan proyek SAMOTA, serta landasan pacu Bandara Sultan Kaharuddin Sumbawa diharapkan bisa diperpanjang dan menjadi perhatian bersama. (JK)

Komentar