DPRD Sumbawa Ambil Sikap Hati – hati Dalam Proses PAW Dua Politisi Golkar

KabarNTB, Sumbawa — DPRD Sumbawa mengambil langkah berhati – hati dan lebih cermat dalam memproses usulan Pergantian Antar Waktu (PAW) terhadap dua orang anggota dari Partai Golkar, DR H Arahman Alamudy (Abi Mang) dan Agus Salim.

“Kami harus berhati-hati dan melakukan beberapa tahapan seperti Konsolidasi, koordinasi dan Komunikasi dengan beberapa pihak terkait, baru bisa mengeluarkan suatu keputusan,” ungkap Ketua DPRD Sumbawa, L Budi Suryata, kepada KabarNTB, di ruang kerjanya, Kamis 2 Nopember 2017.

Untuk diketahui, sebelumnya Fraksi Partai Golkar DPRD Kabupaten Sumbawa mendesak Ketua DPRD untuk segera melaksanakan proses PAW terhadap Dr A Rahman Alamudy yang kini menjadi salah satu unsur Pimpinan DPRD Sumbawa dan Agus Salim.

Sesuai dengan Surat Keputusan (SK) Ketua DPD Partai Golkar Sumbawa No. 041/Golkar/8 /2016 tanggal 23 Agustus 2016 tentang pergantian unsur pimpinan dari Partai Golkar dan keputusan MA No. 535/TDTSUS/ 2017 Tanggal 5 Juni 2017.

Menyikapi Surat DPD  dan tanggapan Fraksi Golkar tersebut, Budi Suryata menyatakan pihaknya secara kelembagaan sudah mendiskusikannya dalam rapat bersama Sekretaris DPRD Sumbawa untuk membentuk Tim.

DPRD secara kelembagaan, katanya, akan menempuh beberapa beberapa tahapan diantaranya tahapan konsolidasi, koordinasi, komunikasi dengan para pihak pengambil keputusan untuk menjadi referensi dalam proses pengambilan keputusan.

Para pihak yang dimaksud seperti Bupati Sumbawa, Ketua Pengadilan Negeri, bahkan rencana akan ke Biro Hukum Setda Provinsi NTB dan Kementerian Dalam Negeri. Hasil dari tahapan tersebut nanti akan menjadi referensi untuk pengambilan keputusan dan menjawab surat yang disampaikan oleh Ketua DPD Partai Golkar Sumbawa.

“Kami telah berupaya lebih cermat dalam menyikapi hal ini, menginggat konsekuensi jika tidak berhati-hati dalam mengambil sebuah keputusan, dikhawatirkan DPRD Secara kelembagaan berpeluang untuk digugat oleh kedua belah pihak. Dalam hal ini, kami berupaya meminimalisir terjadinya itu melalui pola konsolidasi, koordinasi dan komunikasi,” imbuhnya.(JK)

Komentar