Kemenkominfo Tertarik Kelola Portal Kampung Media NTB

KabarNTB, Jakarta – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemen Kominfo) tertarik untuk mengelola dan mengembangkan portal website ‘Kampung Media’  Nusa Tenggara Barat (NTB).

Rupanya, sejak beberapa waktu terakhir, kementerian terkait memberi perhatian serius terhadap portal dimaksud. Bahkan Kemenkominfoberencana akan minta izin kepada Gubernur NTB, TGH M Zainul Majdi untuk mengadopsi portal tersebut untuk disandingkan dan diperluas ke daerah lain se Indonesia.

“Nanti kami akan menemui Bapak Gubernur (TGH M Zainul Majdi) untuk mengadopsi kampung media untuk direplikakan ke daerah lainnya,” ujar Direktur Jendral (Dirjen) Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kemenkominfo, Rosarita Niken Widiastuti sembari mengaku terkesan dengan adanya potal media yang dimiliki NTB.

Di hadapan Forum Wartawan DPRD provinsi NTB saat berkunjung ke Kantor Kemenkominfo RI di jalan Merdeka Barat Nomor 9 Gambir Jakarta Pusat, belum lama ini, Rosarita juga menjelaskan alasan ingin mengembangkan portal media tersebut.

Awalnya Kemenkominfo akan mengembangkan keberadaan program seperti Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) yang sudah berjalan di masing-masing daerah.

Namun, melihat perkembangan portal kampung media, terlebih setelah mendapat penjelasan Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik Provinsi NTB, pihaknya merasa tertarik.

“Tolong sampaikan kepada Bapak Gubernur, kalau ada jawaban, maka kami akan sampaikan ke Pak Menteri untuk kita tindaklanjuti. Jangan sampai Pak Gubernur belum berikan izin, sementara kami sudah melaporkan ke Pak Menteri, kan tidak singkron,” ujarnya.

Dikesempatan itu, Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik Provinsi NTB, Fairuz Abadi memaparkan sejarah singkat kampung media. Dimana, itu merupakan lanjutan dari kelompok informasi masyarakat (KIM) yang kemudian berkembang.

“Awalnya, KIM itu wadah tempat bercerita masyarakat yang kemudian dikembangkan menjadi sebuah tulisan. Sehingga, apa yang dilihat, dialami dirasakan masyarakat bisa dituangkan dalam bentuk tulisan agar bisa dibaca halayak ramai,” jelas Fairuz.(By)

Komentar