HMI Sumbawa Barat Galang Bantuan untuk Korban Banjir Lotim

KabarNTB, Sumbawa Barat – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Sumbawa Barat menggelar aksi penggalang dana untuk membantu korban banjir bandang yang menerjang 15 desa di 4 Kecamatan di Kabupaten Lombok Timur, pada Sabtu  19 Nopember 2017 lalu.

Aksi itu di lakukan disejumlah ruas jalan dan titik-titik perkumpulan massa di dalam Kota Taliwang. Di beberapa titik, anggota HMI juga menggelar orasi untuk menggugah kepedulian masyarakat ikut membantu.

Seperti yang dilakukan di jalan Sokarno Hatta di sekitar Alun-alun Kota Taliwang pada Selasa 21 Nopember 2017. Puluhan aktivis HMI berorasi sambil mengumpulkan dana dari para pengguna jalan yang melintas dengan kotak-kotak kardus yang mereka siapkan.

Salah satu rumah warga yang rusak akibar banjir bandang di Lombok Timur

“Aksi ini akan kami lakukan hingga Kamis 23 nopember, sebagai bentuk kepedulian kami terhadap saudara kita yang terdampak bencana banjir bandang di Lotim,” kata Wakil Sekretaris Umum Bidang Perguruan Tinggi dan Kepemudaan HMI Sumbawa Barat, Adyt Ibrahim.

Tidak sekedar menggalang dana, aksi ini lanjut Bram, merupakan bentuk kampanye kepada masyarakat untuk sama-sama mengulurkan bantuan serta sama-sama menunjukkan keprihatinan terhadap para korban bencana yang rumah, serta harta bendanya hilang terbawa banjir.

“Sebagai makhluk sosial kita tentu merasakan apa yang dirasakan para korban banjir di Lotim. Untuk itu kita ingin berbagi meringankan beban mereka,” imbuh Bram,  yang disebut-sebut sebagai kandidat kuat ketua HMI Sumbawa Barat itu.

Ia menyatakan, selama ini HMI Cabang Sumbawa Barat sangat konsen dalam hal aksi sosial. Sebelumnya ditahun 2016 lalu, aksi penggalangan dana juga dilakukan untuk korban banjir bandang di Kabupaten Bima.

“Sumbangan yang terkumpul akan kami serahkan langsung kepada masyarakat terdampak bencana di Lotim. Harapan kami, meskipun tidak bisa mengembalikan apa yang sudah hilang akibat bencana itu, setidaknya bisa sedikit meringankan beban  para korban di sana,” cetusnya.

Banjir bandang yang menerjang Kabupaten Lombok Timur pada Sabtu (18/11) terjadi akibat hujan deras yang kemudian membuat dua embung di bagian bawah Bendungan Pandanduri meluap. Bencana itu menyebabkan dua orang meninggal dunia, 367 rumah rusak yang meliputi 125 rumah rusak berat, 223 rumah rusak sedang, 19 rumah rusak ringan, 14 jembatan rusak, dan 1 masjid rusak. Sementara wilayah yang paling parah terdampak banjir adalah Kecamatan Keruak yang meliputi 10 desa, yaitu Desa Setungkeplingsar, Selebung Ketangge, Ketapang Raya, Ketangge Jeraeng, Batu Putik, Sepit, Senyiur, Mendana Raya, Batu Rampes, dan Bintang Oros. (EZ)

Komentar