Diduga Telantarkan Istri Anak, Oknum Kades di Alas Dipolisikan

KabarNTB, Sumbawa – Salah satu oknum kepala desa (kades) di wilayah kecamatan Alas Kabupaten Sumbawa, JM (48) dilaporkan istrinya SU (43) ke Kepolisian dengan sangkaan penelantaran istri dan anak, Rabu 27 Desember 2017.

SU menyatakan oknum kades dimaksud telah menikah sirih dan hidup serumah dengan istri barunya berinisial SSD warga setempat.

ksb

Usai melapor didampingi kuasa hukumnya, Indi Suryadi, SU mengungkapkan kejadian itu berlangsung sejak bulan agustus 2016 atau sekitar 1,6 tahun yang lalu. Ia dan sang suami, JM, tidak lagi tinggal bersama. JM menurutnya, juga jarang melaksanakan kewajiban serta tanggung jawabnya selaku pemimpin rumah tangga untuk memberi nafkah.

“Ternyata JM telah menikah sirih dengan seorang PNS berinisial SSD yang kini menjabat sebagai Kabid di salah satu dinas di lingkup Pemda Kabupaten Sumbawa Barat,” ungkap SU.

Ilustrasi

Sebelum JM sang suami nikah sirih, SU mengaku tidak pernah memberitahu ataupun menyinggung hal tersebut padanya. Justru JM melayangkan gugatan cerai sebanyak dua kali ke Pengadilan Agama kabupaten Sumbawa, namun gugatan JM ditolak karena dinilai tidak mendasar.

Ia sangat menyayangkan sikap suaminya, JM yang tinggal serumah dengan istri sirihnya dalam satu lingkungan RT hanya berjarak sekitar 30 meter dari kediamannya.

Terkait persoalan ini, SU mengaku telah melayangkan surat ke Bupati KSB, Sekda KSB, dan Inspektorat KSB mengingat Istri sirih suaminya merupakan oknum PNS di lingkup Pemda setempat.

Surat yang sama juga dilayangkan ke Pemda Kabupaten Sumbawa dengan melaporkan sang suami dengan delik Penelantaran Istri dan Anak kepada Bupati Sumbawa dan Inspektorat Sumbawa.

“Hal ini terpaksa saya lakukan baik melalui jalur birokrasi maupun jalur hukum dalam memperjuangkan hidup anak-anak saya,” imbuh SU yang telah melahirkan dua anak dari perkawinannya dengan JM.

SU berharap agar kasus yang mendera rumah tangganya dapat segera ditindak lanjuti agar mendapatkan keadilan.

Ia jugs sangat menyayangkan sikap suaminya yang dinilainya tidak manusiawi lantaran membangun rumah dan hidup bersama dengan istri sirihnya SSD, tanpa memikirkan beban psikologisnya bersama anak anak.

“Sekalipun saya dikhianati, tapi kewajiban dan tanggung jawabnya terhadap anak anak jangan diabaikan dong. Meskipun selama ini ia memberikan uang kepada anak-anaknya, tapi tidak seberapa,”.

“Biaya sepenuhnya seperti biaya hidup, biaya pendidikan, saya yang banting tulang karena sejak 1,6 tahun saya terpaksa menjadi ibu sekaligus menjadi bapak,” tambahnya.

Ia bersama pengacaranya menegaskan sangat siap mengahadapi karena persoalan ini tidak lagi menjadi rahasia umum karena semua warga telah mengetahui.

Kasus dugaan penelantaran istri dan anak tersebut tercatat dalam laporan polisi nomor : LP/833/XII/2017/NTB/polres sumbawa tanggal 27 desember 2017 dan kini sedang ditangani oleh lenyidik Unit PPA Satuan Reskrim Polres Sumbawa.(JK)

Komentar