KabarNTB, Sumbawa – Tokoh Muhammadiyah asal Sumbawa, Prof. HM Din Syamsuddin PhD, mendorong Universitas Samawa (UNSA) untuk tetap menjadi universitas swasta yang berwibawa, sembari menunggu dicabutnya moratorium penetapan perguruan tinggi negeri oleh pemerintah.
Usai menghadiri kegiatan Wisuda dan Dies Natalis ke 19 serta peresmian Rusunawa kampus baru UNSA, kamis 28 desember 2017, Din Syamsuddin menyatakan banyak universitas swasta yang maju dan unggul seperti universitas Muhammadiyah, universitas kristen dan sejumlah universitas swasta lainnya.
“Di luar negeri justru universitas swasta yang lebih unggul dan maju. Di Amerika dan Eropa serta negara negara maju, universitas swasta lebih unggul daripada universitas negeri,” ujarnya.
Terkait upaya UNSA untuk menjadi perguruan tinggi negeri, menurut tokoh yang juga menjabat sebagai utusan khusus Presiden RI untuk dialog dan kerjasama antar agama dan peradaban itu, masih terkendala dengan bum dicabutnya moratorium oleh pemerintah.
Din Syamsuddin mengaku jika dirinya bersama Rektor UNSA, Prof. Syaifuddin Iskandar dan tokoh lainnya pernah mendatangi Mendiknas (saat itu) untuk mengupayakan penegerian UNSA dan upaya itu mendapat lampu hijau.
Namun seiring perkembangan, pemerintah pusat melakukan moratorium terhadap seluruh universitas di indonesia untuk dievaluasi.
“UNSA sudah berkonsultasi dengan Kemenristek Dikti dan sudah dievaluasi, jika nantinya moratorium dicabut maka UNSA salah satu perguruan tinggi yang menjadi prioritas untuk dinegerikan, namun kami belum tahu persis kapan moratorium dicabut,” tegas pendiri Pondok Pesantren Modern International Dea Malela ini.
Terpisah, Rektor UNSA, Profesor DR Syaifuddin Iskandar, mengatakan bahwa upaya penegerian UNSA harus melibatkan banyak pihak termasuk support pemerintah daerah untuk secara bersama-sama mengurus ke pusa.
“Namun saat ini seluruh universitas masih dalam moratorium. Siapapun tidak ada yang berdaya, baik itu bupati, gubernur, dan lainnya harus menuggu moratorium dibuka kembali,” ujar Prof Ude sapaan Rektor UNSA.
Menurutnya, sudah tidak ada lagi yang perlu dipersiapkan dalam menghadapi penegerian. UNSA sudah sangat siap sejak lama, tinggal menunggu moratorium dibuka.
“UNSA memiliki lahan seluas 30 hektar, SDM semakin meningkat bahkan para dosen hampir seluruhnya Doktor,” tandasnya.(JM)
Komentar