TGB :”Sikap Presiden Amerika adalah Kedzaliman yang Tidak Boleh Dibiarkan”

KabarNTB, Mataram – Gubernur NTB,  TGH M Zainul Majdi, (Tuan Guru Bajang – TGB) mengecam keras pernyataan serta sikap Presiden AS, Donald Trump yang mengakui Yerussalem sebagai ibukota Israel.

Dihadapan ribuan jemaah yang hadir dalam kajiannya usai menunaikan Sholat Jum’at,  di Masjid Hubbul Wathan Islamic Center NTB, 8 Desember 2017, TGB yang juga ulama Almuni program doktoral Universitas Al Azhar, Mesir itu, menyatakan sikap Donald Trump adalah perbuatan dzolim.

Apa yang dilakukan Trump, kata TGB, tak hanya melukai hati milyaran umat Islam di seluruh dunia saja tapi juga telah bertentangan dengan Resolusi Dewan Keamanan PBB nomor 478, tanggal 20 Agustus 1980.Isinya, mengesahkan Yerussalem sebagai Ibu Kota Israil adalah suatu pelanggaran Hukum Internasional.

Gubernur NTB, TGH M Zainul Majdi (TGB)

“Ini adalah kedzaliman yang tidak bisa dibiarkan,” ujarnya.

Karenanya, TGB mengajak seluruh umat Islam untuk terus membantu perjuangan rakyat Palestina sesuai dengan kemampuan yang dimiliki masing-masing.

TGB juga menjelaskan kenapa ummat Islam harus menolak dan mengecam keras pernyataan dan sikap zolim Trump tersebut.

“Karena Palestina merupakan tempat mulia ummat Islam dan dimuliakan oleh Allah SWT. Yakni; Pertama: Di Palestina terdapat tempat suci ketiga Ummat Islam yaitu al Aqsa yang harus kita bela. Sekitar 16 bulan lamanya al Aqsa menjadi kiblat ummat Islam sebelum dipindah menghadap ke Ka’bah,”.

“Kedua: Palestina merupakan tempatnya para nabi-nabi mulia yang diutus oleh Allah SWT. Sebagai tempat orang-orang mulia manusia pilihan Allah tak boleh diinjak atau dihuni oleh para Zionis Israil yang merupakan musuh bersama umat Isla,”.

“Ketiga: Palestina merupakan tempat Mi’rajnya nabi yang mulia Rasulullah SAW untuk menerima perintah agung umat Islam: Shalat 5 waktu,”.

“Maka Palestina harus selalu dalam hati kita,” ucapnya.

Di balik semua itu, lanjut Ketua Umum Iakatan Alumni Internasional Al Azhar – Indonesia itu, sebagai ummat Islam kita harus banyak-banyak introspeksi diri kenapa Trump berani menyatakan sikap zolim seperti itu.

“Trump berani melakukan itu karena kita sesama muslim banyak yang tidak hanya saling benci tapi juga saling bunuh dan saling menghancurkan. Kita ummat Islam tidak bersatu padu melainkan berpecah belah. Dengan kondisi seperti inilah kita mudah diserang dan dikalahkan,” paparnya.

Selain itu, Gubernur ahli tafsir Al Qur’an ini mengingatkan ummat Islam untuk terus meningkatkan kualitas diri dengan mendalami ilmu agama dan ilmu-ilmu lainnya yang bermanfaat dan memberikan kemanfaatan.

“Jika Ummat Islam ini lemah dan saling terpecah belah maka akan mudah bagi musuh-mush Islam untuk menginjak dan memnghancurkan kita,” tegasnya.

Di akhir kajiannya, TGB mengajak seluruh umat Islam untuk terus membantu perjuangan Palestina untuk mendapatkan hak-haknya dan keadilan sebagai bangsa yang merdeka.

“Jika ada penggalangan dana untuk membantu saudara-saudara di Palestina maka kita jangan sampai tidak ambil bagian menyisihkan sebagian rizki yang kita miliki,” pesannya.(By)

Komentar