Silaturahim ke Para Kyai di Lasem, TGB Ingatkan Santri Jaga Keselamatan Ulama

KabarNTB, Jawa Tengah – Ulama yang juga Gubernur NTB, TGH M Zainul Majdi melaksanakan safari silaturahmi dengan para Kyai dan Ulama di Lasem, Rembang, Jawa Tengah pada Sabtu – Minggu, 17 – 18 Februari 2018.

Kunjungan ulama yang akrab disapa Tuan Guru Bajang (TGB) itu, sekaligus napak tilas jejak silaturahmi Kakeknya, Tuan Guru Pancor, Maulana Syeikh TGH Muhammad Zainudsin Abdul Majid yang kerap bertemu dan saling bertukar pikiran dengan Kiai-kiai kharismatik di kawasan Lasem Rembang Jawa Tengah di masa lalu.

“Sesuatu yang selalu disebutkan Kakek Saya tersebut, bahwa Lasem dikenal sampai ke Lombok karena di tempat ini hidup orang-orang sholeh dan baik,” ungkap TGB.

TGB saat menyampaikan Tausiyah ba’da Subuh di Masjid Jami’ Lasem, Rembang, Jawa Tengah

Kegiatan sikaturahmi diawali dengan berjumpa KH Gus Qoyyum Mansur di Ponpes An Nur, Lasem. TGB dan rombongan juga bermalam di Ponpes tersebut, sebelum melaksanakan sholat subuh berjamaah di Masjid Jami’ Lasem. Masjid ini memiliki daya tampung hingga 3.500 jamaah, dan bergaya arsitektur bangunan mengikuti perpaduan dari unsur Jawa, Cina, dan Islam.

Setelah kuliah subuh dan berziarah ke makam para Kiai di dalam area masjid, silaturrahim  dilanjutkan ke Ponpes Assholatiyah untuk bertemu KH Ahmad Attabik. Di Ponpes ini TGB disambut dengan  penampilan Marching Band para santri. Dari Assholatiyah, berlanjut ke Ponpes Al Wahdah dan bersua dengan KH Afhas, dan diteruskan ke Ponpes Al Hidayat beranjangsana dengan KH. Zaim Ahmad Ma’soem. Menutup perjalanan hari itu, TGB bersilaturrahim dengan KH. Luthfi Thomafi, pengasuh SMK Islam Terpadu Avicenna.

Dalam beberapa kesempatan memberikan tausiyah kepada para santri dan santriwati, TGB menyampaikan beberapa materi terkait konteks kondisi sosial keterkinian. Terutama terkait maraknya tindak kekerasan terhadap para pemuka agama, baik para Ulama Islam maupun pemuka agama lainnya.

TGB berpendapat, bahwasanya kunci untuk menuntaskan masalah itu adalah penegakan hukum yang tegas, adil dan transparan untuk membongkar semuanya lebar-lebar.

“Selain mempercayakannya pada para aparat hukum sepenuhnya, kita juga wajib untuk selalu waspada dan siap siaga menjaga keamanan serta keselamatan para Kiai dan Ulama kita. Karena jika kita lengah dan biarkan, hanya akan membuat para pelaku senang dan bebas mengulangi tindakannya. Sementara jika kita kukuh melawan, mereka akan jeri melakukannya lagi,” urai TGB.

Sikap ini, sambung TGB, sesuai dengan firman Allah SWT yang begitu tegas dan detail memberikan petunjuk serta perintah dalam Al Quran terkait pentingnya orang beriman menjaga harta, jiwa, dan kehormatan orang beriman lainnya.

“Tidak boleh orang menakut-nakuti sesamanya, apalagi sampai membunuh dengan sengaja tanpa alasan. Tidak boleh siapapun orangnya, setinggi apapun jabatannya, merusak kehormatan orang lain dengan cara apapun, baik melalui ucapan maupun perbuatan,” tegasnya.(JK/*)

Komentar