KabarNTB, Mataram – Ketua DPD Partai Demokrat Nusa Tenggara Barat, TGH Mahally Fikri menegaskan Demokrat saat ini fokus untuk memenangkan pasangan H Zulkieflimansyah – Hj Sitti Rohmi Djalilah (Zul-Rohmi) dan Bakal calon kepala daerah lainnya yang diusung di Pikada serentak 2018.
Mahally Fikri menyatakan, struktur partai saat ini sedang merumuskan strategi kemenangan Zul-Rohmi, termasuk calon kepala daerah yang akan bertarung di beberapa Kabupaten/Kota pada Pilkada serentak mendatang.
“Semuanya sedang kita rumuskan. Termasuk untuk calon kepala daerah yang ada di Kabupaten/Kota untuk Pilkada serentak mendatang. Yang pasti, Demokrat menargetkan kemenangan dan kami optimis untuk itu,” ujarnya kepada media ini, Sabtu 3 Februari 2018 di Mataram.
Khusus Pilgub NTB, menurut Mahally, keberimbangan antara dua pulau besar di NTB yakni Pulau Sumbawa dan Pulau Lombok akan terjaga. Mengingat Zul-Rohmi telah mewakili kedua pulau tersebut. Terlebih sosok Cagub yang akrab disapa Docktor Zul itu, kata Mahally, memiliki kemampuan yang bagus, baik dari sisi kualitas, ilmu, relasi (jaringan), komunikasi jam terbang yang cukup tinggi. Sehingga kedepannya, dalam membangun NTB tidaklah sulit.
“Kapan lagi ada Gubernur seperti Doctor Zul dan patut kita perhitungkan. Ini bukan masalah suku. Tapi, kami ini (Demokrat) lebih memikirkan masalah NTB, bagaimana NTB itu bisa lebih maju dan lebih baik lagi dari sebelumnya. Yang lebih penting lagi, bagaimana kita bisa ber-NTB,” kata Mahally.
Untuk target suara khususnya di Pulau Sumbawa, Mahally mematok akan meraup suara dukungan sebesar 70 persen untuk pasangan duo doctor tersebut.
“Dipulau Sumbawa kita targetkan 70 persen. Kalau di Pulau Lombok kita realistis saja, karena seperti di Kota Mataram ada pak Ahyar Abduh, di Lombok Tengah ada pak Suhaili dan di Lombok Timur ada pak Ali BD. Minimal kita dukungan suara kita bisa berada dibawah ketiga orang tersebut,” tuturnya.
“Nah khusus di Lombok Utara dan Lombok Barat (pemilihan bupati) kita targetkan harus menang, karena disana tidak ada calonnya,” demikian Mahally Fikri.(By)
Komentar