KabarNTB, Sumbawa – Bencana banjir yang melanda tiga kecamatan, yakni Lape, Moyo Hulu dan Lenangguar, Kabupaten Sumbawa beberapa bulan lalu, ditaksir menimbulkan kerugian senilai Rp 1 miliyar.
Kerugian sebesar itu, akibat rusaknya sejumlah infrastruktur penting, seperti jalan penghubung, jembatan limpas dan bendungan.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Sumbawa, Lalu Suharmaji Kertawijaya mengakui akibat bencana alam sejak satu bulan lalu, berdampak pada infrastruktur. Pertama jalan penghubung Ngali — Labuhan Kuris dan Labuhan Terata yang putus. Kemudian jembatan limpas Melung yang bergeser, jebolnya Bendungan Tiu Angat Moyo Hulu dan Bendungan Orong Reban di Lenangguar.
“Total kerugian kita khusus infrastruktur untuk dua bendungan, satu jembatan dan satu jalan di tiga kecamatan, mencapai 1 miliar,” ujarnya kepada wartawan.
Diterangkan, pihaknya sudah melakukan penanganan darurat terhadap infrastruktur tersebut dan masing-masing item menelan anggaran puluhan juta rupiah. Penanganan darurat ini dilakukan terlebih dahulu, agar masyarakat dapat memanfaatkan kembali infrastruktur yang sempat rusak.
Kedepan pihaknya akan mengusulkan pembangunan parmanen pada program tahun 2019. Dimana jembatan Melung direncanakan diubah menjadi jembatan konvensional yang membutuhkan anggaran sekitar Rp 6 milliar.
Sementara untuk bendungan Tiu Angat Moyo Hulu membutuhkan anggaran sekitar Rp 600 juta dan bendungan Orong Reban Lenangguar membutuhkan anggaran Rp 900 juta sesuai dengan penanganan kontruksi yang tepat.
“Kita (dinas PUPR) akan berupaya mendapatkan anggaran di tahun 2018. Pertama melalui dana penanganan darurat bencana alam di pemerintah pusat atau sumber dana lainnya yang sifatnya tidak melanggar peraturan perundangan,” jelasnya seraya menambahkan, dampak banjir lainnya juga mengakibatkan sisi atau oprit jembatan Desa Marente, Kecamatan Alas ambruk sepanjang 3 meter.(Rob)
Komentar