Ketua Komisi I Janji Perjuangkan Pembangunan Kantor Gegana Brimob

KabarNTB, Sumbawa —Rencana Pembangunan Gedung Gegana dilokasi Mako Brimob Subden 2 Den A, Kabupaten Sumbawa mendapat sambutan baik dari Ketua Komisi I DPRD Sumbawa yang juga Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Sumbawa Syamsul Fikri.

Dalam kunjungannya ke Mako Berimob yang dirangkaikan dengan latihan nembak bersama jajaran Partai Domokrat Minggu 4 Maret 2018 lalu, Danki Brimob Subden 2 Den A, Iptu Reza Aditya S.ik didampingi Kanit Gegana Iptu Yuswanto SH bersama angota memaparkan beberapa kondisi Mako Brimob Kepada Ketua Komsi I tersebut.

Salah satu fasilitas pendukung yang sangat dibutuhkan yakni, gedung Gegan. Selain itu infrastruktur lainnya seperti Jalan dan lapangan perlu juga pembenahan.

“Kami mengharapkan agar fasilitas tersebut bisa di bantu dalam menunjang kinerja Brimob untuk kedepan dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat,” ujar Danki Brimob.

Ketua Komisi I DPRD Sumbawa, Syamsul Fikri saat latihan menembak di Mako Brimob Sumbawa

Menanggapi aspirasi itu, Syamsul Fikri mengatakan sepakat keberadaan gedung Gegana tersebut sangat diperlukan dalam menunjang kinerja Gegana sebagai salah satu instrumen keamanan negara untuk menghalau berbagai gangguan, terlebih masalah terorisme.

Sebagai ketua komisi I DPRD Sumbawa yang membidangi lembaga vertikal, Fikri berjanji aspirasi diaksud akan disampaikan kepada pemerintah daerah (eksekutif).

“Salah satu aspirasi mendasar yakni belum memiliki bangunan Gegana sebagai tempat penyimpanan bahan peledak. Saya akan memperjuangkan pembangunan gedung dimaksud,” ujarnya.

Menurutnya, usulan pembangunan Gedung Gegana yang bernilai Rp 600 juta itu merupakan kebutuhan karena ruangan kantor yang ada saat ini sangat tidak standar dan semestinya ada pengatur suhu sebagai tempat menyimpan bahan peledak.

Demikian juga terhadap keberadaan alat Xray bantuan dari Mabes Polri sudah tidak dapat difungsikan lagi lantaran kerusakan pada baterai. Sementara alat canggih tersebut fungsinya sangat urgen untuk mendeteksi adanya bahan peledak seperti di bandara dan obyek vital lainnya. Untuk dapat mengaktifkan kembali alat Xray dibutuhkan biaya pengadaan batrai sebesar Rp. 36 juta.

“Sementara dari Tim Anti Teror mengusulkan keseragaman jenis kaca mata sebagai salah satu kelengkapan tim, mengingat di Mako Brimob Sumbawa ada tiga satuan yakni Penjinak Bom (Jibom), Anti Teror, dan SAR. Semua usulan tersebut nantinya akan tetap di perjuangkan.” ungkapnya.(JK)

Komentar