Taman Wisata Alam Hasil Kerjasama RI – Korea Selatan Diresmikan

KabarNTB, Lombok Tengah – Fasilitas wisata alam berbasis masyarakat di taman wisata Gunung Tunak, di Desa Mertak, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, direamikannoleh Sekda NTB, H Rosyadi Sayuti, Selasa 6 Maret 2018.

Peresmian tersebut ditandai dengan penandatanganan prasasti serta pengguntingan pita oleh Sekretaris Daerah didampingi Dirjen International Affairs Korea Forest Service, Mr. KO Ki Yeon, Sekjen Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, LHK Dr. Bambang Hendroyono, Plt Bupati Lombok Tengah, Fathul Bahri dan sejumlah pejabat lainnya.

Sejumlah fasilitas yang diresmikan meliputi visitor Center, Gedung Serbaguna, guest house dan reception, butterfly ecology center, camping ground, lapangan parkir serta Jungle track. Luas seluruh bangunan gedung sekitar 1.244 m2, camping ground cukup untuk 20 tanda besar sedangkan lapangan parkir taman dan pathway seluruhnya seluas 1400 m2. Gedung dan bangunan ini dibangun sejak September 2016.

Penandatanganan prasasti peresmian TWA Gunung Tunak hasil kerjasama RI – Korea di Lombok Tengah

Pembangunan fasilitas tersebut Atas dana hibah dari kerjasama antara pemerintah Indonesia dengan Korea dalam kurun waktu 2015 2017 sebesar 25,9 miliar. 4,3 miliar di antaranya untuk kegiatan pengembangan kapasitas sumber daya manusia.

Proyek ini merupakan tindak lanjut dari penandatanganan MoU antara pemerintah Indonesia dengan pemerintah Korea tentang penguatan wisata hutan dan wisata alam di kawasan hutan konservasi di Indonesia yang ditandatangani di Jakarta pada tanggal 12 Oktober 2013 oleh menteri kehutanan Republik Indonesia yang saat itu dijabat oleh Dr. Zulkifli Hasan dan Menteri Kehutanan Republik Korea pada saat itu Dr. Shin Won Sop.

Taman wisata Gunung Tunak dipilih sebagai lokasi kerjasama karena lokasinya yang strategis sehingga bisa menjadi pendukung Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika. Disamping itu taman wisata Gunung Tunak juga dapat memenuhi kriteria tujuan kerjasama yaitu untuk perlindungan ekologi dan landscape untuk keberlanjutan kegiatan wisata hutan dan wisata alam.

Selain itu untuk peningkatan kegiatan ekonomi lokal dan mempromosikan tujuan wisata alam di Pulau Lombok dengan mengembangkan kegiatan wisata alam berbasis masyarakat.

Sekda mengungkapkan, kawasan wisata alam Gunung Tunak akan menjadi salah satu destinasi wisata unggulan di Provinsi NTB yang masuk dalam kawasan ekonomi khusus Mandalika.

Karena itu Sekda berharap kerjasama antara Indonesia dengan Korea tersebut dapat berlanjut hingga di masa masa yang akan datang.

“Tidak hanya di Gunung Tunak namun masih banyak daerah atau kawasan hutan di NTB ini yang memerlukan kerjasama. Sehingga para wisatawan yang berkunjung ke NTB dapat memiliki banyak pilihan terkait dengan wisata alam dan wisata hutan,” katanya.(EZ)

Komentar