KabarNTB, Mataram – Dinas Pertanian Perkebunan dan Peternakan Sumbawa Barat, memastikan ketersediaan pupuk untuk petani tahun 2018 ini aman.
Kepala Dinas Pertanian Perkebunan dan Peternakan KSB, drh Haerul Djibril, mengatakan, dari segi volume kuota pupuk subsidi untuk KSB tahun 2018 mencapai 5.140 ton.
Jumlah ini lebih besar dari tahun 2017 yang hanya sebanyak 3.000 ton.

“Insyaallah posisi kita aman,” ujar drh Haerul Djibril, Kamis 29 Maret 2018.
Kelangkaan pupuk yang sebelumnya sering terjadi, menurutnya, disebabkan kendala kuota pupuk bersubsidi yang sedikit (lebih kecil dari jumlah kebutuhan), juga karena stok pupuk non subsidi tidak tersedia.
Disatu sisi kuota yang memadai saja tidak cukup untuk mengantisipasi persoalan yang timbul ditingkat petani terkait ketersediaan pupuk.
Para distributor dan pengecer juga mesti berperan mengantisipasi kelangkaan pupuk yang hampir setiap musim tanam selalu menghantui petani.
“Yang kita tekankan distributor dan pengecer mesti siap. Jika sewaktu-waktu petani membutuhkan atau ada wilayah yang kekurangan pupuk, pengecer dan distributor mesti ready. Ini yang terus kita awasi,” sebut Haerul Djibril.
Menurutnya kesulitan petani mendapatkan pupuk juga sangat mungkin terjadi karena berbagai faktor, termasuk akibat kurang sigapnya distributor dan pengecer, serta bertambahnya luas lahan tanam.
“Karena itu dinas tetap berkoordinasi dengan distributor, sudah berapa kuota yang keluar. Jika sudah mau habis kita bisa segera minta penambahan,” katanya.
Selain memaksimalkan pengawasan terhadap distributor dan pengecer, Dinas terkait, katanya, juga memaksimalkan fungsi mereka dengan memastikan adanya stok (di pengecer dan distributor), meski stok tersebut bukan pupuk bersubsidi.
Pihaknya, kata Haerul Djibril juga sudah menjalin komunikasi dengan produsen pupuk (PT Pupuk Kaltim) dan produsen menyatakan stok pupuk non subsidi tetap tersedia.(EZ)
Komentar