KabarNTB, Mataram – Pemerintah Kota Mataram dan Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Mataram terus memperkuat komitmen dalam rangka Program Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN).
Setelah pada tanggal 13 Maret 2018 lalu dilaksanakan rapat kerja di instansi Pemerintah Kota Mataram yang menghasilkan Rekomendasi Hasil Kerja Pemberdayaan Masyarakat Anti Narkoba, Selasa 10 April 2018, Pemerintah Kota Mataram dan BNN Kota Mataram kembali menggelar pertemuan untuk melakukan Penyusunan Rencana Aksi/Kerja Program P4GN di Lombok Plaza Mataram, yang dibuka oleh Plt. Wali Kota Mataram H. Mohan Roliskana didampingi Ketua BNN Kota Mataram H. Nur Rachmat, dan dihadiri oleh 30 orang perwakilan dari instansi pemerintah atau Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lingkup Kota Mataram.
Kepala BNN Kota Mataram H. Nur Rachmat, mengatakan kegiatan itu merupakan rangkaian tahap ketiga dari kegiatan Pemberdayaan Masyarakat Anti Narkoba dalam upaya P4GN pada OPD lingkup Kota Mataram. Dari kegiatan sebelumnya telah menghasilkan lima rekomendasi, yaitu; Pemerintah Kota Mataram siap meberikan dukungan Program P4GN dan memasukkan dalam usulan MPBM Tahun 2018, Optimalisasi P4GN, Dukungan anggaran untuk kegiatan diantaranya kampanye anti narkoba dan tes urin bagi ASN, Pembentukan Satgas Anti Narkoba, serta melakukan Kampanye Stop Narkoba.
“Semoga cita-cita dan harapan Mataram yang Maju, Religius ,dan Berbudaya, serta bersih dari narkoba dapat terwujud”, harapnya.
Sementara Plt. Wali Kota Mataram H. Mohan Roliskana, mengapresiasi kinerja BNN Kota Mataram yang tidak putus-putusnya berupaya mencari jalan keluar bagi permasalahan narkoba yang saat ini telah menjadi persoalan yang sangat serius, tidak saja di Kota Mataram, melainkan di seluruh dunia.
Karena meski upaya yang dilakukan untuk mencegah dan memberantas penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba sangat gencar, pengedar juga terus mencari cara dan pola-pola baru untuk bisa terus memasok serta mencoba melakukan penetrasi Narkoba ke masyarakat.
Bahkan dalam sebuah kunjungannya ke Lapas Mataram, Mohan mengaku menemukan fakta bahwa sekitar 70 persen warga binaan Lapas Mataram masuk karena persoalan narkoba, dan mayoritas masih berusia cukup muda.
“Di beberapa tempat yang sebelumnya merupakan simpul utama peredaran narkoba, mulai merambat juga ke wilayah lain,” ungkapnya.
Karena itu lanjut Mohan, sangat penting upaya mencari jalan keluar bagi masalah Narkoba yang sudah seharusnya menjadi perhatian bersama. Semua pihak termasuk OPD sebagai bagian dari pemerintah, harus memberi kontribusi baik berupa pemikiran maupun tindakan sesuai dengan kapasitas masing-masing, untuk bisa berperan memastikan generasi muda Kota Mataram dapat diselamatkan dari perangkap Narkoba dan memiliki masa depan yang lebih baik.
Mohan mengingatkan bahwa dalam RPJMN 2015-2019 juga memuat pelibatan lembaga pemerintah dan komponen masyarakat dalam Program P4GN. Termasuk di lingkungan kerja OPD lingkup Pemerintah Kota Mataram yang akan terus dikuatkan dengan berbagai cara.
“BNN tidak bisa bekerja sendiri. Maka ini menjadi urusan kita semua untuk memberikan yang terbaik bagi masyarakat Kota Mataram,” tutupnya.(By)
Komentar