KabarNTB, Sumbawa – Kabupaten Sumbawa memiliki banyak benda-benda cagar budaya yang belum terdaftar, baik di tingkat Kabupaten, Provinsi maupun Nasional. Salah satu kendala adalah belum dibentuknya tim ahli cagar budaya.
Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Dikbud Kabupaten Sumbawa H Hasanuddin, mengatakan, pemerintah sudah seharusnya membentuk tim ahli cagar budaya sehubungan dengan banyaknya peninggalan sejarah di daerah ini.
“Sudah tentu pemerintah harus segera memikirkan permasalahan tersebut dengan memilih tim dan membentuk tim yang nantinya akan diisi oleh ahli arkeolog dan sejumlah ahli lainnya,” ujar H Hasanuddin, kepada KabarNTB Rabu 4 April 2018.
Pejabat yang akrab disapa Kak Ace itu, mengatakan, tim ahli cagar budaya nantinya akan bertugas menentukan, mendata dan mensertifikasi cagar budaya yang tersebar di Kabupaten Sumbawa.
Tugas itu penting, karena jika nantinya, cagar budaya itu disertifikasi dan dinyatakan tidak memenuhi persyaratan, maka hanya bisa ditempatkan sebagai cagar budaya Kabupaten Sumbawa.
“Jika areanya lebih luas, akan menjadi cagar budaya provinsi, nasional bahkan internasional atau warisan budaya dunia, seperti contohnya Candi Borobudur,jelas Kak Ace.
Untuk mendapatkan sertifikasi, sambungnya, tim ahli cagar budaya memang membutuhkan biaya yang cukup besar. Satu orang dari anggota tim yang minimal diisi lima orang tersebut, untuk mendapatkan sertifikasi dibutuhkan biaya Rp. 14 juta.
“Itu belum termasuk biaya pelaksanaan program dan kegiatannya, seperti anggaran pendataan, anggaran pengujian, anggaran sertifikasi serta anggaran pengusulan,” jelasnya.
Terkait SDM, khususnya arkeolog, menurutnya belum ada di Kabupaten Sumbawa. Karenanya, ia berencana akan mendatangkan tenaga arkeolog dari Bali. Mengingat UPT Kementerian BPCB ada di Bali. Sehingga singkronisasi tim ahli cagar budaya dengan tugas kedinasan menjadi satu kesatuan.
“Insya Allah, kita akan usulkan kembali agar bisa terwujud sehingga data pokok kebudayaan yang meliputi cagar budaya dan warisan budaya tak benda bisa masuk ke dalam data nasional. Kita amat rugi jika tidak memiliki itu, maka Pemda sumbawa segera memikirkan itu,” tandas Kak Ace.(JK)
Komentar