KabarNTB, Sumbawa – Kondisi Ruas jalan provinsi yang ada di Kabupaten Sumbawa, khususnya di wilayah Selatan, sangat memprihatinkan dan butuh perhatian pemerintah.
Dari ruas jalan yang menjadi tanggungan provinsi, sedikitnya ada dua lokasi yang cukup parah kerusakannya. Seperti ruas jalan Sumbawa-Lunyuk dari simpangan Boak dan ruas jalan Batu Lanteh. Kedua ruas jalan tersebut terdapat banyak titik kerusakan.
Kepala Balai Pemeliharaan Jalan Propinsi Wilayah Sumbawa, Jamaluddin, kepada wartawan, Jumat 11 mei 2018, mengatakan, untuk ruas jalan Pal IV Lenangguar – Lunyuk telah dikerjakan pada tahun ini oleh pihak rekanan secara sporadic, mengingat jalur tersebut paling parah dan tidak layak dilalui kendaraan berat dan masyarakat.
“Anggarannya bersumber dari APBD Provinsi NTB dengan system Multi Years (tahun jamak), sejak tahun 2017 dan akan berakhir 31 Juni 2018. Sekarang ini masih tahap pengerjaan dan kita bisa lihat di lapangan alat berat masih bekerja, termasuk melakukan kepras tebing dan pembuatan draenase. Biasanya nanti untuk aspalnya pekerjaan terakhir,” jelas Jamal.
Jadwal selanjutnya, kata dia, pada Mei atau Juni proses hotmix sporadic sudah dilakukan di titik – titik kerusakan parah.
“Kalau tidak salah kurang lebih 10 kilometer (pengaspalan sporadic). Yang cukup parah di wilayah Brang Rea,” imbuhnya.
Sedangkan untuk jalan Pal IV Lenangguar, simpang Boak – Lenangguar, diakuinya tahun ini tidak ada penanganan.
“Karena menyangkut anggaran APBD NTB yang cukup banyak terkuras di Pilkada,” ungkap Jamaluddin”.
Meski demikian, pihaknya dalam hal ini akan berusaha pada APBD Perubahan mendatang melalui Bidang Bina MARGA Dinas PUPR NTB. Itu dilakukan lantaran dari informasi yang diterima bahwa jalan tersebut akan dilalui oleh Presiden RI dalam kunjungannya ke Ponpes Modern Dea Malela.
“Tahun ini belum ada pengerjaan. Cuma kita berusaha untuk membenahi saja di lokasi berlubang cukup parah,” jelasnya.
Lebih jauh di katakananya, untuk ruas jalan Semongkat Batu Dulang yang sebahagian besar terkena bencana alam longsor dan tergerus air hujan, juga akan menjadi prioritas pemerintah untuk ditangani. Sementara untuk wilayah kecamatan sekitar kota Sumbawa sebagian besar sudah lumayan.
Menurut Jamal, kondisi jalan yang rusak selama ini lebih disebabkan lantaran dilalui oleh truk dan kendaraan besar yang terkadang melampaui batas tonase yang disyaratkan.
“Kwalitas jalan propinsi dan kabupaten jelas tidak sama dengan jalan nasional. Dimana spek jalan provinsi maksimal 20 ton. kalau sudah diatas 20 ton itu yang membuat jalan kita cepat rusak,” tandasnya.(JK)
Komentar